Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Rabu, 24 Juni 2015

Kepala BP Batam Yakin Program Kemaritiman Jokowi akan Sukses di Batam

Rabu, 24 Juni 2015 (Sumber: Batam Today)

 
 










KEPALA BP BATAM, MUSTOFA WIDJAJA BERDISKUSI DENGAN PRESIDEN JOKO WIDODO DIDAMPINGI MENKO PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN (PMK), PUAN MAHARANI DAN WAGUB KEPRI SOERYA RESPATIONO.

 
 BATAM, BP Batam - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo berkesempatan bertemu dan berdialog dengan para pengusaha shipyard yang tergabung dalam Batam Shipyard Offshore Association (BSOA), Asosiasi Pengusaha Batam, serta para unsur Muspida Batam. Kepala BP Batam, Mustofa Widjaja, menjadi moderator pada pertemuan yang digelar di Kabil, Kota Batam, Minggu (21/6/2015).

Pada pumbukaaan sesi dialog tersebut, Mustofa menyampaikan bahwa kedatangan Presiden Jokowi tersebut akan memberikan sinyal kuat dalam memperkuat industri galangan kapal di Pulau Batam.

Mustofa juga menyampaikan penjelasan secara umum kawasan FTZ Batam, yang memiliki luas 715 km persegi, dan saat ini memiliki 105 perusahaan shipyard dengan komponen 60 persen ekspor dan 40 persen impor.

Menanggapi hal tersebut, Jokowi mengatakan industri galangan kapal Batam tidak kalah dibandingkan dengan industri shipyard negara lain dan bahkan lebih baik. Hal ini berindikasi pada peningkatan industri komponen kapal agar mendukung industri galangan kapal yang ada.

"Saya akan sampaikan kepada menteri-menteri terkait, KKP, dan BUMN termasuk Pertamina dan (perusahaan) gas, agar tidak lagi memesan kapal dari luar negeri," ucapnya.

Mustofa menambahkan, industri kapal di Batam memiliki beberapa lokasi di antaranya Batuampar, Tanjungsengkuang, Sekupang, Tanjungriau, Tanjunguncang, Sagulung, Dapur 12, Kabil, serta Telaga Punggur.

“Industri ini memproduksi berbagai jenis kapal yakni tug boat, barge, special vessel, oil tanker, kapal cepat rudal kemudian boat service, accommodation barge, jack up drill/offshore platform, dan sebagainya,” kata Mustofa.

Mendengar hal tersebut, Jokowi terlihat bangga dan menunjukkan rasa kepercayaan diri. Jokowi mengungkapkan ada sekitar 250 industri kapal di Indonesia, dan 105 di antaranya ada di Batam. Untuk itu ia berharap klaster perkapalan di Batam berjalan baik dan jelas dan dikelola secara profesional oleh pemerintah karena industri galangan kapal di Indonesia khususnya Batam tidak kalah dari negara maju seperti Korea.

Pada umumnya para pengusaha banyak menanyakan teknis seperti komponen kapal, regulasi perbankan, dan finansial yakni memperoleh modal, serta insentif karyawan.

Menanggapi hal tersebut Jokowi menjelaskan industri galangan kapal tumbuh selaras dengan program membangun poros tol laut. Program ini bertujuan merangkai konektivitas antara pulau dengan sistem kemaritiman sehingga distribusi antar daerah berjalan efisien dan murah.

Mustofa Widjaja selaku Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam menegaskan akan selalu berkomitmen untuk mendukung kegiatan investasi dengan memberikan kemudahan regulasi perizinan dan menunjang infrastrukur.

Mustofa yakin program kemaritiman Presiden Jokowi akan sukses sejalan pengembangan infrastruktur perluasan pelabuhan Batu Ampar, Pembangunan terminal peti kemas Tanjung Sauh, pengembangan Pelabuhan Domestik Telaga Punggur, Pelabuhan Domestik Sekupang dan pembangunan jalan tol Batam ke depan.

Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi didampingi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, dan Gubernur Kepri HM. Sani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar