batampos.co.id – Kepala BP Batam, Mustofa Widjaja
mengatakan kedatangan Presiden Jokowi ke galangan kapal yang ada di
Batam memberi sinyal kuat untuk memperkuat industri galangan kapal di
pulau Batam.
Hal ini dikatakannya saat menjadi moderator pada dialog antara
Presiden Jokowi dengan pengusaha galangan kapal di Batam. Seperti
diketahui Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ke Batam, Kepulauan
Riau pada Minggu (21/6).
Kala itu Presiden RI berkesempatan untuk meninjau perusahaan galangan
kapal PT. Anggrek Hitam Ship Building and Ship Repair yang berlokasi di
Jalan Raya Pelabuhan Kabil, Kecamatan Nongsa.
Setelah melakukan peninjauan, Jokowi berkesempatan bertemu dan
berdialog dengan para pengusaha Shipyard yang tergabung dalam Batam
Shipyard Offshore Association (BSOA), Asosiasi Pengusaha Batam, serta
para unsur Muspida Batam.
Kepada Presiden Mustofa memaparkan secara umum kawasan FTZ Batam
memiliki luas daerah 715 km2, saat ini Batam memiliki jumlah perusahaan
shipyard mencapai 105 perusahaan dengan komponen 60% ekspor dan 40%
impor.
Mustofa menambahkan industri kapal di Batam memiliki beberapa lokasi
di antaranya Batu Ampar, Tanjung Sengkuang, Sekupang, Tanjung Riau,
Tanjung Uncang, Sagulung, Dapur 12, Kabil, serta Telaga Punggur.
“Industri ini memproduksi berbagai jenis kapal yakni tug boat, barge, special vessel, oil tanker, kapal cepat rudal kemudian boat service, accommodation barge, jack up drill/off shore platform, dan sebagainya,” urai Mustafa
Mendengar hal tersebut, Jokowi terlihat bangga dan menunjukkan rasa
kepercayaan diri. Jokowi mengungkapkan ada sekitar 250 industri kapal di
Indonesia, dan 105 di antaranya ada di Batam. Untuk itu ia berharap
klaster perkapalan di Batam berjalan baik dan jelas dan dikelola secara
profesional oleh Pemerintah karena menurut Jokowi industri galangan
kapal di Indonesia khususnya Batam tidak kalah dari negara maju seperti
Korea.
“Saya akan sampaikan kepada menteri-menteri terkait, KKP, dan BUMN
termasuk Pertamina, gas agar tidak lagi memesan kapal dari luar negeri,”
ucap Jokowi.
Berkesempatan bicara dengan Presiden, Pengusaha perkapalan banyak
menanyakan hal teknis seperti pengadaan komponen kapal, regulasi
perbankan, serta finansial seperti memperoleh modal, serta insentif
karyawan.
Menanggapi hal tersebut Jokowi menjelaskan industri galangan kapal
tumbuh selaras dengan program membangun poros tol laut. Program ini
bertujuan merangkai konektivitas antara pulau dengan sistem kemaritiman
sehingga distribusi antar daerah berjalan efisien dan murah.
Mustofa Widjaja selaku Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam menegaskan akan selalu berkomitmen untuk
mendukung kegiatan investasi dengan memberikan kemudahan regulasi
perizinan dan menunjang infrastrukur.
Mustofa yakin program kemaritiman Presiden Jokowi akan sukses sejalan
pengembangan infrastruktur perluasan pelabuhan Batu Ampar, Pembangunan
terminal peti kemas Tanjung Sauh, pengembangan Pelabuhan Domestik Telaga
Punggur, Pelabuhan Domestik Sekupang dan pembangunan jalan tol Batam ke
depan. (rilis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar