Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Selasa, 30 Juni 2015

BP Batam Bantah MoU Infrastruktur Banyak Terhenti

Selasa, 30 Juni 2015 (Sumber: Antara Kepri)

Batam (Antara Kepri) - Badan Pengusahaan Batam membantah banyak perjanjian  memorandum of understanding (MoU) proyek infrastruktur untuk Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam yang disusun bersama pihak lain banyak terhenti di tengah jalan.

"Setiap MoU yang sudah disepakati tersebut sudah berada sesuai koridor perjanjian untuk ditindaklanjuti dengan penyusunan perencanaan dalam feasibility study (FS) atau study kelayakan sampai persiapan lelang. Semua ditindaklanjuti oleh BP Batam," kata Direktur Humas dan Promosi BP Batam Purnomo Andiantono di Batam, Senin.


Andi menjelaskan MoU atau nota kesepahaman tersebut merupakan langkah awal untuk menyiapkan kegiatan proyek yang mencakup kajian, penukaran informasi, pengumpulan data primer maupun sekunder yang kemudian dapat ditingkatkan.

MoU tersebut lalu dapat ditingkatkan menjadi perencanaan, pelaksanaan proyek hingga pengawasan proyek.

Salah contoh kata Andi, adalah MoU antara BP Batam dan Ditjen Kereta Api Kemenhub yang telah ditindaklanjuti dengan studi kelayakan.

"Studi itu meliputi studi jalur jalan rel, pradesain monorel, penentuan trase jalur monorel dan persiapan dokumen lelang. MoU dengan Ditjen itu saat ini berada dalam posisi penyiapan dokumen lelang investasi monorel," kata Andi.

Selain itu, MoU jalan tol, waduk air baku dan penyediaan energi alternatif dengan lembaga pemerintah yang lain juga ditindaklanjuti.

Namun demikian, Andi juga mengakui bahwa terdapat beberapa MoU yang masih dalam tahapan penyusunan detail desain proyek dan mencari investor yang berminat masuk dalam proyek.

"Kami membutuhkan investor karena terbatasnya anggaran infrastruktur untuk membiayai proyek tersebut," kata dia.

Untuk mencari investor membutuhkan tingkat pengembalian investasi (IRR) yang ideal agar tertarik baik melalui pelelangan atau tidak.

"Sementara beberapa proyek infrastruktur itu masih memiliki IRR yang rendah seperti proyek jalan tol yang berada di bawah 12 persen, jauh dari kata ideal di kisaran 12 hingga 15 persen," kata Andi.

Sebelumnya, Komisaris PT Batamindo Investment Cakrawala sebagai pengelola kawasan industri Batamindo, John Sulistyawan sempat mengingatkan BP Batam untuk lebih cermat dan lebih serius merealisasikan proyek infrastruktur mengingat banyaknya proyek yang gagal terealisasi.

Salah satunya rencana proyek pengembangan Pelabuhan Tanjungsauh senilai Rp7 triliun. (Antara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar