Batam (Antara Kepri) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Landak, Kalimantan Barat, melakukan kunjungan kerja di Badan Pengusahaan
Batam untuk mempelajari pembanguan Pulau Batam sebagai salah satu
tujuan investasi terkemuka Asia Pasifik.
"Kami
ingin tahu lebih banyak mengenai pembangunan Batam sehinga menjadi
seperti saat ini. Yang memungkinkan untuk diterapkan di Kabupaten
Landak, akan kami implementasikan disana," kata Ketua Komisi A DPRD
Kabupaten Landak M Yanto Mardino di Batam.
Kunjunggan
tersebut diterima oleh Kasubdit Humas Sulasmono, Kasubdit Pelayanan
Perizinan Terpadu Gunadi, Kasubdit Pelayanan Penanaman Modal Ady
Seogiharto, serta Kasie Penyiapan Materi Promosi Djohan Effendy
bertempat di Ruang Rapat, Gedung Marketing Centre, BP Batam.
"Kunjunan
kerja bersama 12 anggota lain juga ingin belajar lebih jauh pada BP
Batam tentang pengelolaan potensi daerah dan inovasi yang dapat
dilakukan pemerintahan setempat untuk menarik investor," kata dia.
Kabupaten
Landak sebagai salah satu Daerah Tingkat II di Provinsi Kalimantan
Barat yang terbentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Mempawah dan kini
berusia 15 tahun.
DPRD Landak menilai, hingga
saat ini pembangunan pada wilayahnya masih dirasa membutuhkan inovasi
dan stimulan dari daerah lain yang lebih dulu berkembang.
"Batam
menjadi pilihan yang representatif sebagai kawasan 'Free Trade Zone'
yang dalam pembangunannya dikelola oleh Badan Pengusahaan Batam," kata
Yanto.
Kasubdit Pelayanan Penanaman Modal BP
Batam Ady Seogiharto mengatakan Batam sudah dikembangkan sejak era 1970
dan diperuntukkan bagi kawasan ekonomi sehingga bisa menjadi seperti
saat ini.
Pada era 1990, Kawasan Industri Batam menjadi salah satu tujuan investor produsen peralatan elektronik dan komponen-komponennya.
Memasuki
era 2000, banyak industri perkapalan yang masuk sehingga saat ini
terdapat sekitar 110 perusahaan atau sekitar 70 persen dari seluruh
galangan kapal di Indonesia.
Meskipun industri
perkapalan masih yang terbesar, sejak awal 2010 industri berbasis
teknologi tinggi seperti perawatan pesawat (MRO), animasi, mulai tumbuh
di Batam dengan pembangunan fasilitas milik Lion Group dan studio
animasi Kinema. (Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar