Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Senin, 29 Juni 2015

Kabupaten Landak Belajar Pembangunan ke BP Batam

Senin, 29 Juni 2015 (Sumber: Antara Kepri)

Batam (Antara Kepri) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, melakukan kunjungan kerja di Badan Pengusahaan Batam untuk mempelajari pembanguan Pulau Batam sebagai salah satu tujuan investasi terkemuka Asia Pasifik.

"Kami ingin tahu lebih banyak mengenai pembangunan Batam sehinga menjadi seperti saat ini. Yang memungkinkan untuk diterapkan di Kabupaten Landak, akan kami implementasikan disana," kata Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Landak M Yanto Mardino di Batam.

Kunjunggan tersebut diterima oleh Kasubdit Humas Sulasmono, Kasubdit Pelayanan Perizinan Terpadu Gunadi, Kasubdit Pelayanan Penanaman Modal Ady Seogiharto, serta Kasie Penyiapan Materi Promosi Djohan Effendy bertempat di Ruang Rapat, Gedung Marketing Centre, BP Batam.

"Kunjunan kerja bersama 12 anggota lain juga ingin belajar lebih jauh pada BP Batam tentang pengelolaan potensi daerah dan inovasi yang dapat dilakukan pemerintahan setempat untuk menarik investor," kata dia.

Kabupaten Landak sebagai salah satu Daerah Tingkat II di Provinsi Kalimantan Barat yang terbentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Mempawah dan kini berusia 15 tahun.

DPRD Landak menilai, hingga saat ini pembangunan pada wilayahnya masih dirasa membutuhkan inovasi dan stimulan dari daerah lain yang lebih dulu berkembang.

"Batam menjadi pilihan yang representatif sebagai kawasan 'Free Trade Zone' yang dalam pembangunannya dikelola oleh Badan Pengusahaan Batam," kata Yanto.

Kasubdit Pelayanan Penanaman Modal BP Batam Ady Seogiharto mengatakan Batam sudah dikembangkan sejak era 1970 dan diperuntukkan bagi kawasan ekonomi sehingga bisa menjadi seperti saat ini.

Pada era 1990, Kawasan Industri Batam menjadi salah satu tujuan investor produsen peralatan elektronik dan komponen-komponennya.

Memasuki era 2000, banyak industri perkapalan yang masuk sehingga saat ini terdapat sekitar 110 perusahaan atau sekitar 70 persen dari seluruh galangan kapal di Indonesia.

Meskipun industri perkapalan masih yang terbesar, sejak awal 2010 industri berbasis teknologi tinggi seperti perawatan pesawat (MRO), animasi, mulai tumbuh di Batam dengan pembangunan fasilitas milik Lion Group dan studio animasi Kinema. (Antara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar