(sumber Batam Pos)
Rencana pembangunan sarana transportasi massal berupa kereta api cepat (monorail) dan jalan tol dengan nilai investasi ditaksir Rp4 triliun di Batam hingga saat ini masih dalam pembahasan pemerintah pusat.
Namun demikian, Humas Badan Pengusahaan (BP) Kawasan Batam Joko Wiwoho, mengungkapkan Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU) di Jakarta telah mempelajarinya.
Bahkan, kata dia, proyek yang telah direncanakan sejak tahun 2009 lalu itu menjadi salah satu prioritas di Kementerian PU.
”Sudah direncanakan sejak dua tahun lalu dan telah masuk ke menteri PU dan sudah diprioritaskan,” kata Djoko Wiwoho disela-sela dialog interaktif dengan Pemko Batam di BBC, Nagoya kemarin (15/12).
Jadi, kata dia, pihak BP Kawasan hanya tinggal menunggu karena pelaksanaannya tergantung pada pemerintah pusat. Karena menurut dia, pembangunan tol ini harus melibatkan pihak swasta untuk pengerjaan dan anggarannya.
Pembangunan monorail itu sendiri kata dia untuk menjawab kebutuhan akan sarana transportasi yang murah, mudah dan cepat bagi masyarakat Kota Batam.
Pasalnya, pertumbuhan penduduk dan kendaraan saat ini sangat pesat dan kota ini terancam mengalami kemacetan seperti kota besar lainnya di tanah air. Jalan tol itu sendiri menurut dia akan diprioritaskan untuk kendaraan yang mengangkut barang-barang kebutuhan kawasan industri.
Berdasar hasil studi kelayakan, maka alternatif yang akan dibangun untuk transportasi massal di Batam adalah monorail dengan dua jalur yakni Tanjunguncang-Batam Centre, sepanjang 17,7 kilometer dan Bandara Hang Nadim-Batuampar sepanjang 19,6 kilo meter.
BP Batam juga akan membangun jalan tol dengan rute Batuampar-Mukakuning-Bandara Hang Nadim sepanjang 24 kilo meter dengan dua jalur dan dua lajur.
Hasil studi kelayakan tentang pembangunan monorail dan jalan tol sudah diserahkan ke Menteri Perhubungan untuk disetujui, dan pembangunannya akan dimulai sekitar tahun 2013 hingga akhir 2015, lalu pada 2016 diperkirakan sudah bisa digunakan masyarakat.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar