(Sumber Batam Pos) 6 Desember 2011
Gubkepri M Sani mengatakan, Korea Selatan (Korsel) tertarik untuk menanamkan investasi berupa pembangunan jembatan Batam-Bintan (Babin) dan pembangunan pelabuhan Batuampar, Batam. Hal ini sesuai dengan pembicaraan HM Sani, dengan Dubes Korea Selatan untuk Indonesia Kim Young Sun, di Kantor Gubkepri, kemarin.
Menurut Sani, ketertarikan Korsel membangun Jembatan Babin dan pembangunan Pelabuhan Batuampar, karena bidang itu sesuai dengan spesialis investor korea Selatan. ”Dia bilang (Kim Young Sun, red) pada waktunya mereka akan mengutus pengusaha dari Korsel untuk melihat secara langsung proyek yang saya tawarkan itu. Kalau memungkinankan mereka akan berinvestasi,” ujar Sani usai menerima kunjungan Kim Young Sun.
Dalam kunjungan Dubes, turut ikut Konsulat Ekonomi dari Dubes Korsel Kwon Ki Chang, Atase Imigrasi Lee Duk Soo, Nyonya Kim Young Sun dan beberapa rombongan lainnya. Seperti Presiden Director PT People Mec Francisco, Managing Director PT Inks Batam Sonia Kong Ja Young.
Disebutkan Sani lagi, bentuk keseriusan Korsel berinvestasi di Kepri adalah komitmen mereka untuk terus berbagi informasi, Dubes mengaku akan berdiskusi dengan pengusaha mereka di negaranya.
”Di mengaku akan menginformasikan semua perkembangan soal tawaran saya itu,” sebut Sani yang mengaku selain menawarkan proyek pembangunan jembatan Babin dan pelabuhan Batuampar, dia juga menawarkan investor bidang perikanan kepada dubes untuk disampaikan ke investro Korea Selatan nantinya.
“Tadi saya malah mengundang Kim Young Sun, Juni ini untuk ikuti Gubernur Cup Golf. Di situ nanti akan bincang-bincang lagi untuk menindaklanjuti apa yang kami bicarakan hari ini,” kata M Sani.
Selain membicarakan kerja sama investor, kunjungan Dubes Korsel ke Kepri juga untuk meningkatkan hubungan baik antara pemerintah Kepri dengan Korea Selatan. Sebelumnya sudah cukup banyak pengusaha dan orang Korea yang berinvestasi di Kepri. Jumlah pengusaha Korsel di Kepri saat ini yang berinvestasi mencapai 50 orang.
Terus, tujuan Dubes datang ke Kepri juga menjalin hubungan baik antara Kosel dengan Kepri dan mendorong terbukanya peluang-peluang investasi lain di Kepri.
”Pada umumnya Dubes Korsel menilai kondisi Kepri cukup bagus, dan tidak berpengaruh kepada kondisi Batam,” ujarnya.
Menurut Sani, di Korsel sendiri, protes terkait Upah Minimum Kabuapaten/Kota (UMK) biasa terjadi. Kim Young Sun sendiri sempat mempertanyakan UMK di Kepri. Hal itu karena UMK Jakarta yang mengalami kenaikan hampir 17 persen berpengaruh terhadap pengusaha Korea Selatan di Jakarta. Untuk itu, Dubes meminta Gubkepri agar profesional dalam menentukan UMK hingga tidak merugikan pengusaha dan pihak buruh. (cr11)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar