Tribun Batam - Kamis, 15 Desember 2011
TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM - Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) kembali mengadakan seminar mengenai pengelolaan Air baku yang diadakan di Hotel Harmoni One Batam. Rabu (14/12).
Dalam acara itu, dihadiri lebih dari 150 peserta yang berasal dari DPD PERPAMSI Seluruh Indonesia. Seminar yang bertajuk “Kebijakan Sumber Daya Air Nasional Dalam Upaya Peningkatan Penyediaan Air Minum” itu dititik beratkan kepada kerja sama regional PDAM untuk mengatasi langkanya air baku.
Di acara pembukaan Vice President Director PT Adhya Tirta Batam, Ir. Benny Andrianto MM dalam sambutannya mengatakan, semakin sulitnya ketersediaan Air baku di Indonesia khususnya Pulau batam, satu sisi dikarenakan semakin tingginya angka pertumbuhan penduduk, tingginya aktifitas masyarakat dan industri serta rendahnya budaya hemat air.
"Batam tidak memiliki sumber mata air dan sungai, tetapi Batam di berkahi dengan curah hujan yang cukup tinggi. Sehingga, kota Batam tidak menjadi daerah yang surplus, apalagi ditambah pertumbuhan penduduk yang mencapai 7 persen pertahun. Sehingga, konsumsi air pun terus naik. Untuk itu, kita harus bisa survive dalam keterbatasan yang ada,"ujarnya.
Demikian juga disampaikan oleh Dr. Ir. Syaiful DEA, Ketua Umum DPP PERPAMSI bahwa sumber daya air mengalami masalah serius. Baik dari kuantitas, kualitas dan kontinuitas. Keadaaan ini juga diperburuk dengan perubahan iklim global sehingga tantangan kedepan semakin kompleks dan tinggi bagi pemerintah dan PDAM.
Sementara, Keynote speech seminar kali ini yaitu Ir. Budi Juwono dari Dirjen Cipta Karya-PU menyampaikan bahwa dalam kondisi saat ini sangat penting bagi PDAM untuk mengubah mindset menjadi lebih maju. Ia berharap, PDAM jangan takut untuk berinvestasi, pemerintah pusat sudah membuat mekanisme untuk membantu PDAM dalam mengembangkan jaringan dan pengolahan air bersih.
"Apalagi subsidi bunga pinjaman sebesar 5 persen telah diberikan oleh pemerintah kepada PDAM yang menggunakan fasilitas kredit investasi ini, jauh lebih rendah daripada ATB yang membayar bunga hingga angka 11 persen,"ujarnya.
Ir. Budi menambahkan, penting PDAM untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, menjadi lembaga yang profesional dan efisien, tidak takut untuk berinvestasi dan ikut serta berperan aktif dalam pengelolaan air baku.
Dalam kesempatan ini hadir juga Ir. Mustofa Widjaja mewakili BP Batam. Ia menyampaikan mengenai langkah strategis yang akan dilakukan untuk penyediaan air bersih hingga tahun 2028. Beberapa strategi tersebut antaralain, pengendalian jumlah penduduk, melakukan daur ulang limbah domestik, optimalisasi pemanfaatan air hujan dan desalinasi air laut.
“Batam saat ini sudah mempunyai 6 waduk, dan tahun 2013 kita harapkan waduk ke tujuh, tembesi sudah bisa di gunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat batam.”jelasnya.
Seminar kali ini juga dilakukan penandatanganan MOU kerjasama Twinning antara PDAM kota Surabaya dengan PDAM kota Surakarta, PDAM Kabupaten Wonosobo, dan PDAM Kabupaten Semarang serta antara PDAM kota Banjarmasin dengan PDAM Kutai Timur.
Dalam seminar sehari itu hadir juga sebagai pembicara adalah Diah Pertani, ST, Msc dari Dirjen SDA Kementrian PU, Dr. Robert Sianipar dari Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ir. M. Zainal Fattah dari Bapenas.
Editor : dedy suwadha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar