BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Pemerintah Korea Selatan memberikan bantuan pinjaman lunak sebesar 43 juta dolar AS kepada instansi BP Batam.
Dana sebesar itu akan digunakan untuk membangun instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang berlokasi di kawasan Bengkong Sadai, Batam.
Untuk pelaksanaannya di lapangan, juga akan dilakukan oleh konsultan
dari Korea Selatan. Peletakan batu pertama pembangunan IPAL akan
dilakukan pada Kamis (13/4/2017) ini.
Anggota 4/Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Usaha Lainnya BP Batam, Purba Robert M Sianipar mengatakan, pembangunan IPAL memiliki faktor penting bagi perkembangan Batam. Mengingat ketersediaan air baku dari waktu ke waktu semakin terbatas.
Selain itu, pembangunan IPAL juga bagian dari upaya menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan hidup.
"Selain kita mencari waduk-waduk tambahan, sumber air yang diharapkan adalah dengan air limbah yang diproses," kata Robert dalam konfrensi persnya, Selasa (11/4/2017) di ruang Marketing Centre BP Batam.
Menggunakan teknologi baru yang mengadopsi dari sejumlah negara maju, seperti Korea Selatan dan lainnya, nantinya air limbah dari rumah tangga itu akan diolah menjadi air bersih. Pengolahan limbah dilakukan secara menyeluruh melalui jaringan perpipaan yang terintegrasi.
Untuk sementara ini, hasil pengolahan limbah tersebut baru sebatas dialirkan ke laut lepas. Kemudian akan kembali lagi dalam bentuk air hujan. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar