Sejumlah warga Batam sedang mengurus dokumen di kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) BP Batam Gedung Sumatera Promotion Center. F Cecep Mulyana/Batam Pos
batampos.co.id – Badan Pengusahaan (BP) Batam telah
menyelesaikan 1.336 dokumen Izin Peralihan Hak (IPH) dari 3.127
permohonan IPH yang masuk sejak awal 2017.
“Dalam sehari, ada sekitar 103 jumlah permohonan IPH yang masuk,”
kata Direktur Promosi dan Humas BP Batam, Purnomo Andiantono di
ruangannya, Senin (10/4).
Sejak 1 April kemarin, BP Batam memberitahukan mengenai faktur IPH yang sudah selesai melalui email dan layanan SMS Gateway.
Selain 1.336 IPH yang sudah selesai, masih ada 479 IPH yang tengah dalam proses dan ada lagi 749 IPH yang tengah diverifikasi.
“Dari jumlah yang diverifikasi tersebut ada 426 faktur IPH yang sudah
selesai namun belum diambil. Jika belum diambil maka belum bisa
dilanjutkan untuk pemerosesan hingga tahap penerbitan IPH,” ungkapnya.
Andi kemudian melanjutkan sebanyak 18 permohonan IPH telah ditolak dan 242 permohonan telah kembali ke loket.
“Kembali ke loket maksudnya adalah harus melengkapi lagi dokumen yang kurang baru bisa diproses lagi,” ujarnya.
Untuk mempermudah pelayanan pengurusan dokumen lahan kedepannya, BP
Batam telah menerapkan layanan pemberitahuan faktur IPH yang sudah
selesai lewat email dan SMS Gateway.
“Semuanya sekarang lewat sistem online. Kami menerapkan teknologi
digital signature (tanda tangan digital) untuk mempermudah pemrosesan
IPH dan dokumen lahan lainnya,” tambahnya lagi.
Dokumen online IPH sudah dikode dengan tanda tangan elektronik yang telah disetujui oleh Lembaga Sandi Negara.
“Sehingga IPH saat ini tidak bisa dipalsukan atau dibobol lagi. Lebih aman,” terang Andi.
Tidak bisa dipalsukan, prosesnya lebih cepat dan tak ada lagi proses tatap muka sehingga menghindari praktek pungli.
“Ya semuanya untuk mempermudah masyarakat,” ujarnya.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Khusus
Batam, Achyar Arfan menanggapi positif soal pembenahan BP Batam ini.
“Bagus dong, sekarang zamannya kan mengutamakan proses real time. Kami minta apapun langsung jadi, istilahnya business to customer,” jelasnya.
Maksud dari perkataan Achyar adalah dengan munculnya sistem email dan SMS Gateway ini akan mempermudah pekerjaan pengembang.
“Ini sama seperti kita pesan tiket. Begitu oke, langsung dapat SMS. Kan enak jadinya,” katanya lagi.
Namun ia tetap meminta BP Batam agar jangan jumawa karena masih harus terus meningkatkan pelayanannya.
“Saya pikir sistem online itu belum tuntas 100 persen. Masih banyak yang perlu dibenahi,” ungkapnya.
Ia mengatakan arah BP Batam saat ini sudah benar karena pengembang menginginkan layanan yang jelas dan terukur.
“Terukur waktunya, kita tahu kapan siapnya dan sedang dimana prosesnya. dan juga transparan,” harapnya.
Achyar juga menyarankan agar BP Batam memperbaharui pelayanan Pecah PL.
“Saya dengan Kantor Lahan BP Batam sudah sepaham. PL induk harus satu
nanti ketika dibutuhkan dipecahkan menjadi ratusan PL contohnya. Tapi
ratusan PL itu tetap menginduk kepada satu PL induk,” pungkasnya. (leo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar