|
BATAM, BP Batam -
Guna menanamkan nilai-nilai kompetensi sumber daya manusia terhadap
peningkatan daya saing industri, khususnya pada sektor migas, PT SMOE
Indonesia meresmikan pusat pelatihan pengelasan (welding center) di
Kawasan Industri Terpadu Kabil, Batam, Selasa (4/4/2017).
Pembangunan pusat pelatihan tersebut adalah yang pertama kali di Indonesia untuk meningkatkan kompetensi pekerja khusus di bidang pengelasan dengan standar Internasional.
Komisaris Utama PT SMOE Indonesia, Hoo Nee Sin, mengatakan bahwa keberadaan pusat pelatihan pengelasan tersebut merupakan satu di antara sekian fasilitas baru yang dibangun oleh pihaknya, setelah pusdiklat industri migas.
Dia menuturkan, pembangunan pusat pengelasan tersebut guna mendukung semua projek PT SMOE yang berpusat di Singapura dapat dilaksanakan di Batam. Sehingga memberikan nilai tambah bagi tenaga kerja untuk produktivitas industri migas.
"Kami telah memulai untuk bekerja sama dengan Institusi lokal dan Perguruan Tinggi, dengan tujuan untuk pengembangan pelatihan kemampuan dan wawasan bagi para tenaga kerja, khususnya pada lingkungan industri bidang migas," ungkapnya, Rabu (5/4/2017).
Hoo Nee Sin meyakini, bahwa pihaknya telah banyak mencapai keberhasilan dalam meningkatkan sektor migas untuk Indonesia dengan memiliki tenaga kerja lokal yang terampil dan senantiasa menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan berpengalaman, seperti Gajah Baru Field dan Chevron dalam industi platform migas berskala Internasional.
Selain itu, letak Batam yang berdekatan dengan negara Singapura menjadi peluang dan potensi besar dalam bisnis industri. Untuk itu ia mengajak dan membuka diri baik kepada perusahaan lokal, sub kontraktor, dan mitra dari negara Norwegia, Denmark, dan Skotlandia untuk dapat berinvestasi dan senantiasa bermitra dengan pihaknya.
Turut Hadir pada peresmian Pusat pelatihan pengelasan (welding center) PT SMOE Indonesia itu di antaranya delegasi perusahaan Maersk Oil, Aker BP ASA Norwegia, perusahaan migas dari Denmark dan Skotlandia, pemerintah daerah, dan Pengamanan Obvit Batam.(Foto: ist)
Sementara itu, Wakil Kepala BP Batam, Agus Tjahajana, didampingi
Deputi Bidang Pelayanan Umum, Gusmardi Bustami, menyambut baik
pembangunan pusat pelatihan pengelasan pertama di Indonesia tersebut.
Agus menuturkan, perkembangan globalisasi mengharuskan sumber daya manusia perlu dukungan standar sertifikasi bagi para pekerja. Kemampuan khusus saat ini telah menjadi salah satu faktor penting sebagai bagian dari pertimbangan investor untuk menanamkan investasi di Kota Batam.
"Fasilitas
ini akan bisa melatih para pekerja di Indonesia dan kemudian
mendapatkan sertifikasi seperti yang diinginkan. Sehingga pelanggan
(investor) mendapat kepuasan dan memang itu adalah persyaratan daripada
sebuah proyek," ungkapnya.
Apresiasi juga datang dari Menteri
Kelautan dan Perikanan RI periode 2009-2011, Fadel Muhammad, yang juga
selaku pemilik saham PT SMOE. Fadel mengungkapkan rasa bangganya untuk
dapat menghadiri acara peresmian tersebut. Menurutnya, fasilitas
tersebut merupakan pusat pengelasan yang pertama kali yang di bangun di
Indonesia guna mendukung kemajuan industri di dunia Internasional.
"Terima
kasih kepada Mr Hoo Nee Sin, beliau tidak hanya membawa proyek masuk ke
sini, namun juga membawa nama Indonesia ke dunia Internasional,"
ujarnya disambut riuh peserta yang hadir.
"Saya menceritakan
Batam kepada Menteri ESDM dan dia sangat terkejut dan tidak dapat
membayangkan bahwa Batam memiliki fasilitas yang begitu lengkap bertaraf
Internasional," lanjutnya menambahkan.
Fadel menuturkan, modal
terbesar bagi perusahaan untuk terus berkembang di masa yang akan datang
ialah kepercayaan dan dukungan dari berbagai pihak serta kesiapan
tenaga lokal yang terampil.
Sementara itu, Direktur Utama Kawasan Industri terpadu Kabil, Peter Vincen, menyambut baik keberadaan pusat pengelasan di kawasannya itu. Menurutnya, Batam memiliki ketersediaan sarana dan prasarana yang lengkap, sehingga dapat menghemat pengeluaran devisa.
"Dengan adanya fasilitas yang lengkap, kita bisa
mengerjakan proyek Internasional di Indonesia. Sehingga devisa negara
bisa kita safe dan dapat menambah portofolio engginer akan semakin
bagus," ujarnya.
Pusat pengelasan yang didirikan PT SMOE
dilengkapi fasilitas berstandar Internasional seperti habitat welding,
auditorium, office room, presentasi room dean sebagainya serta dapat
menampung 120 orang/ peserta.
Turut hadir pada peresmian pusat
pelatihan pengelasan (welding center) PT SMOE Indonesia itu di antaranya
delegasi perusahaan Maersk Oil, Aker BP ASA Norwegia, perusahaan migas
dari Denmark dan Skotlandia, pemerintah daerah, dan Pengamanan Obvit
Batam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar