Batam (Antara Kepri) - Kepala Badan Pengusahaan Batam Hatanto
Reksodipoetro di Jakarta melakukan pembicaraan dengan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengenai rencana
pemerintah pusat mengembangkan rumah susun.
"Batam juga perlu dilibatkan dalam rencana program kerja tersebut. Karena pembangunan rusun di Batam bisa mengatasi masalah permukinan masyarakat," kata Hatanto dalam rilis, Rabu.
Kepala BP Batam diterima oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Basuki Hadimuljono beserta para Deputi Bina Marga dan Staf Ahli di Kantor Kementerian PUPR.
Pertemuan itu dihadiri juga Anggota 4 Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Lainnya Robert M Sianipar, sejumlah Direktur BP Batam.
Kepala BP Batam memaparkan kondisi Batam terkini dan rencana program kerja dalam mengembangkan kawasan strategis nasional.
"Pengembangan infrastruktur merupakan salah satu upaya BP Batam dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan investasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Batam maupun nasional," kata Hatanto.
Ia mengatakan, saat ini kondisi tanah di Batam sudah tidak memungkinkan untuk dilakukan pengembangan rumah kavling yang membutuhkan lahan banyak.
"Oleh karena itu pembangunan rusun akan lebih baik sehingga penggunaan lahan dapat dimanfaatkan untuk fasilitas yang lebih penting, seperti fasum yang dapat dipergunakan oleh masyarakat," kata dia.
BP Batam, kata dia, menginginkan rencana program pemerintah pusat dalam membangun sejuta rumah dapat diterapkan di Batam sehingga keterbatasan lahan dapat teratasi.
"Masyarakat yang tadinya membutuhkan ribuan hektare untuk membangun rumah, sekarang lahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk hal lainnya yang lebih baik," kata Hatanto.
Menteri PUPR Basuki mengatakan bahwa lembaga yang dipimpinnya sangat mendukung penuh program kerja BP Batam agar Kota Batam lebih produktif, nyaman bagi para calon investor yang akan berinvestasi pada kawasan tersebut.
Basuki juga menyinggung mengenai status keberadaan Pulau Nipa agar status pengelolaannya dapat diserahkan ke BP Batam hingga dapat dimanfaatkan dan dikembangan sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan investasi di Batam.(Antara)
"Batam juga perlu dilibatkan dalam rencana program kerja tersebut. Karena pembangunan rusun di Batam bisa mengatasi masalah permukinan masyarakat," kata Hatanto dalam rilis, Rabu.
Kepala BP Batam diterima oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Basuki Hadimuljono beserta para Deputi Bina Marga dan Staf Ahli di Kantor Kementerian PUPR.
Pertemuan itu dihadiri juga Anggota 4 Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Lainnya Robert M Sianipar, sejumlah Direktur BP Batam.
Kepala BP Batam memaparkan kondisi Batam terkini dan rencana program kerja dalam mengembangkan kawasan strategis nasional.
"Pengembangan infrastruktur merupakan salah satu upaya BP Batam dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan investasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Batam maupun nasional," kata Hatanto.
Ia mengatakan, saat ini kondisi tanah di Batam sudah tidak memungkinkan untuk dilakukan pengembangan rumah kavling yang membutuhkan lahan banyak.
"Oleh karena itu pembangunan rusun akan lebih baik sehingga penggunaan lahan dapat dimanfaatkan untuk fasilitas yang lebih penting, seperti fasum yang dapat dipergunakan oleh masyarakat," kata dia.
BP Batam, kata dia, menginginkan rencana program pemerintah pusat dalam membangun sejuta rumah dapat diterapkan di Batam sehingga keterbatasan lahan dapat teratasi.
"Masyarakat yang tadinya membutuhkan ribuan hektare untuk membangun rumah, sekarang lahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk hal lainnya yang lebih baik," kata Hatanto.
Menteri PUPR Basuki mengatakan bahwa lembaga yang dipimpinnya sangat mendukung penuh program kerja BP Batam agar Kota Batam lebih produktif, nyaman bagi para calon investor yang akan berinvestasi pada kawasan tersebut.
Basuki juga menyinggung mengenai status keberadaan Pulau Nipa agar status pengelolaannya dapat diserahkan ke BP Batam hingga dapat dimanfaatkan dan dikembangan sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan investasi di Batam.(Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar