batampos.co.id – Deputi III BP Batam, Eko Santoso
Budianto angkat bicara soal paket kargo yang meledak di Bandara Hang
Nadim pada Jumat (17/3) sore. Ia mengungkapkan bahwa perusahaan yang
membawa paket kargo itu mencoba mensiasati aturan yang melarang
pengiriman baterai lewat udara dengan menyematkan label sparepart di
paket tersebut.
“Benar, tapi ketahuan oleh petugas Avsec bandara ketika paket
dipindai lewat Xray. Untung ketahuan, bayangkan kalau paket itu lolos
masuk pesawat,” ujarnya Sabtu (18/3).
Sebelum meledak, petugas Avsec bandara berhasil mendeteksi keberadaan
paket tersebut lewat pemindaian Xray. Kemudian petugas meminta agar
paket dibuka untuk memastikan isinya.
“Ternyata baterai dan kemudian terbakar dan kemudian berhasil dipadamkan,” jelasnya.
Perusahaan EMKL yang membawa paket tersebut benar-benar licik karena
menyematkan label sparepart pada paket kargo berisi baterai ponsel
tersebut.
“Saya sudah tanya ke pihak bandara apakah berhak membuat aturan yang
melarang segala pengiriman baterai lewat udara. Bila diperkenankan maka
kami akan keluarkan larangan tersebut,” jelasnya.
Kedepannya pihak yang ingin mengirim barang melalui paket udara
diminta bersikap jujur dalam memberi informasi mengenai paketnya.
“Jika tidak, maka kami akan melakukan tindakan tegas demi keamanan dan keselamatan penerbangan,” ungkapnya.
Pengiriman Barang Sesuai Prosedur Kemenhub dan Polisi Investigasi Penyebab Kebakaran Di Kargo Bandara Hang Nadim
Terpisah, General Manager Bandara Internasional Hang Nadim Batam,
Suwarso mengungkapkan, saat ini Kementerian Perhubungan telah turun
tangan melakukan investigasi penyebab kebakaran di kargo tersebut.
Investigasi ini penting, karena ada kekhawatiran bila sempat dua koli
baterai ponsel yang terbakar itu sudah berada di dalam pesawat, maka
akan sangat berbahaya.
“Iya Kemenhub lagi di sini,” ujar General Manager Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso, kemarin.
Pihak bandara kata dia masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.
Ia juga belum bisa memastikan apakah baterao ponsel yang akan dikirim
melalui pesawat Garuda GA 159 dari Batam tujuan Jakarta itu aman atau
tidak.
“Itu yang akan diinvestigasi,” ucapnya.
Informasi yang dihimpun Batam Pos, baterai yang terbakar itu
dipergunakan untuk ponsel iPhone dan Lenovo. Dua koli paket baterai itu
di pemberitahuan tentang isi (PTI) tertulis “sparepart”. Paket ini
rencananya akan kembali dikirimkan dalam jumlah banyak.
Sementara itu Kapolsek Bandara Hang Nadim Batam, Iptu Betty
mengatakan pihaknya telah meminta keterangan dari berbagai pihak. “Mulai
dari petugas ekspedisi hingga pengirim. Kami melihat, semuanya sesuai
prosedur, tak ada yang menyalahi aturan,” tuturnya.
Ia mengatakan juga sudah mengecek manifes pengiriman barang. “Sesuai, isi manifes dengan barang yang dikirim,” ucapnya.
Penyebab kebakaran pada paket tersebut juga masih diselidiki pihaknya. “Belum, belum, masih kami selidiki,” katanya.(leo/ska)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar