|
BATAM, BP Batam -
Guna memberikan edukasi tentang pentingnya terhindar dari bergam jenis
penyakit, Dewan Pengurus Komisariat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
(PPNI) RSOB BP Batam menggelar kegiatan gerakan mencuci tangan dengan
tema "Gerakan Perawat Mendukung Masyarakat Sehat", Jumat (17/3/2017).
Gerakan mencuci tangan yang digelar sempena HUT PPNI ke-43 ini, tercatat diikuti peserta terbanyak di Kota Batam. Hal tersebut disampaikan Direktur RSOB BP Batam, Sigit Riyarto, dalam sambutannya saat menghadiri sosialisasi perayaan HUT PPNI di halaman parkir Gedung BP Batam.
"Gerakan ini memecahkan rekor untuk acara cuci tangan terbanyak di Pulau Batam. Gerakan cuci tangan ini merupakan bentuk sosialisasi untuk mengurangi kematian, karena menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tangan adalah paling banyak menularkan bakteri," katanya.
Ia juga menyampaikan, para perawat memegang peran penting dalam dunia kesehatan. Di usia PPNI ke-43, perawat selalu menjadi basis dalam perkembangan kondisi fisik setiap pasien, sehingga mempengaruhi populasi dan sistem kesehatan.
"Perawat merupakan pekerjaan yang menanamkan kepedulian tentang kesehatan, tanpa perawat maka orang sakit akan sangat tergantung padanya, tepuk tangan saya kepada perawat," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BP Batam Hatanto Reksodipoetro, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh para perawat, khususnya perawat RSOB BP Batam.
Hatanto mengatakan, para perawat RSOB BP Batam telah ikut berjuang dalam mengisi pembangunan di Pulau Batam, terlebih kepada pelayanan kesehatan.
"RSOB BP Batam adalah salah satu pusat fasilitas pelayanan kesehatan tertua di Batam, kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dipengaruhi juga oleh pelayanan paramedisnya, terutama dokter dan perawat," kata Hatanto.
Dukungan penuh ia sampaikan kepada PPNI Komisariat RSOB BP Batam atas terselenggaranya gerakan mencuci tangan itu. Menurutnya, mencuci tangan secara benar diharapkan menjadi budaya di lingkungan BP Batam untuk mencegah penyebaran kuman dan infeksi.
"Menjaga kebersihan tangan adalah pertahanan awal untuk menjaga kesehatan," ungkapnya.
Gerakan mencuci tangan yang digelar sempena HUT PPNI ke-43 ini, tercatat diikuti peserta terbanyak di Kota Batam. Hal tersebut disampaikan Direktur RSOB BP Batam, Sigit Riyarto, dalam sambutannya saat menghadiri sosialisasi perayaan HUT PPNI di halaman parkir Gedung BP Batam.
"Gerakan ini memecahkan rekor untuk acara cuci tangan terbanyak di Pulau Batam. Gerakan cuci tangan ini merupakan bentuk sosialisasi untuk mengurangi kematian, karena menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tangan adalah paling banyak menularkan bakteri," katanya.
Ia juga menyampaikan, para perawat memegang peran penting dalam dunia kesehatan. Di usia PPNI ke-43, perawat selalu menjadi basis dalam perkembangan kondisi fisik setiap pasien, sehingga mempengaruhi populasi dan sistem kesehatan.
"Perawat merupakan pekerjaan yang menanamkan kepedulian tentang kesehatan, tanpa perawat maka orang sakit akan sangat tergantung padanya, tepuk tangan saya kepada perawat," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BP Batam Hatanto Reksodipoetro, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh para perawat, khususnya perawat RSOB BP Batam.
Hatanto mengatakan, para perawat RSOB BP Batam telah ikut berjuang dalam mengisi pembangunan di Pulau Batam, terlebih kepada pelayanan kesehatan.
"RSOB BP Batam adalah salah satu pusat fasilitas pelayanan kesehatan tertua di Batam, kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dipengaruhi juga oleh pelayanan paramedisnya, terutama dokter dan perawat," kata Hatanto.
Dukungan penuh ia sampaikan kepada PPNI Komisariat RSOB BP Batam atas terselenggaranya gerakan mencuci tangan itu. Menurutnya, mencuci tangan secara benar diharapkan menjadi budaya di lingkungan BP Batam untuk mencegah penyebaran kuman dan infeksi.
"Menjaga kebersihan tangan adalah pertahanan awal untuk menjaga kesehatan," ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar