|
TANGERANG, BP Batam
- Guna menjaga relevansi dengan pembangunan nasional dan perekonomian
dunia yang dinamis, BP Batam mengambil langkah inisiatif untuk terus
berupaya mengembangkan infrastruktur dan fasilitas Batam sebagai
Logistik Hub.
Keikutsertaan BP Batam dalam pameran kali ini, kata Andi, sebagai bentuk promosi Batam sebagai salah satu kawasan untuk pengembangan industri logistik dan alih kapal (transhipment). "Pameran ini sangat potensial untuk memberikan dan memperoleh wawasan bagaimana pengembangan logistik yang modern dan terintegrasi dalam suatu kawasan," katanya.
Indonesia yang merupakan salah satu logictic hub terpenting di dunia sekaligus merupakan pusat pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara, menjadi pusat digelarnya Pameran CeMAT (Central Material Handling and Automotion) Southeast ASIA 2017, yang secara resmi di buka oleh Menteri Perhubungan RI pada Kamis (2/3/2017).
"Pak Menteri berharap, Batam sebagai salah satu hub logistik dan alih kapal (transhipment) di Indonesia maka BP Batam pada kesempatan kali ini ikut berpatisipasi di pameran CeMAT untuk mempromosikan Batam di hadapan pengunjung internasional dari berbagai negara," ungkap Andi lagi.
Pemerintah pusat optimis bahwa Batam ke depan dapat menjadi salah satu pusat logistic hub di pasar Asia Tenggara. Untuk itu, BP Batam terus melakukan akselerasi infrastruktur-infratruktur utama, seperti Pelabuhan Batuampar dan Bandara Hang Nadim.
"Batam bagus, ya nanti kita lihat, kita kompetisikan daerah-daerah ini supaya mereka punya kompetensi, punya sarana-sarana yang baik," ungkap Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, saat berkesempatan mengunjungi stand BP Batam, Jumat (3/3/2017).
Kawasan ASEAN telah menjanjikan peluang bisnis yang sangat besar, terutama dalam jasa logistik. Batam sebagai salah satu kawasan strategis diharapkan melalui BP Batam dapat meningkatkan daya saing logistik Indonesia di tingkat global.
Enggartiasto Lukita juga menekankan, Batam sebagai kawasan ekonomi khusus harus mengacu pada business friendly orientation sehingga Batam dapat menawarkan solusi agar logistik di Tanah Air, khususnya Batam, lebih efisien.
"Batam harus bisa menjadi kawasan ekonomi khusus yang kita harapkan dan peranannya harus bisnis friendly. Kepada dunia usaha tidak boleh ada jarak dan kita harus lebih bersifat melayani. Karena dengan demikian maka kita berkompetisi dengan negara-negara tetangga yang lain.
"Kita membutuhkan Batam sebagai ujung tombak, sebab itu pertumbuhan ekonomi kita melalui Batam tidak boleh turun lagi. Jadi, kita titip betul kepada seluruh jajaran BP Batam agar bisa lebih meningkatkan lagi kinerjanya," ujarnya lagi.
Pameran bertajuk "Menjadikan Indonesia Logistic Hub Asia" ini diselenggarakan perusahaan asal Jerman, Deutsche Messe. Deutsche Messe saat ini melakukan ekspansi ke kawasan Asia Tenggara dan memilih Indonesia sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pameran, setelah sebelumnya sukses menyelenggarakan CeMAT - serial pameran intralogistik terbesar dunia di Hannover, Jerman, Shanghai, China, Moscow, Russia, Mumbai, India dan Melbourne, Australia.
Kegiatan berlangsung di IECE, Tangerang, pada 2-4 Maret 2017 dengan menampilkan berbagai produk yang berkaitan dengan jasa logistik. Mulai dari truk industri, sistem logistik lengkap, rack sert sistem pergudangan, crane serta lifting equipment, access platform, auto ID system, solusi logistik menggunakan robot, freight forwarding, hingga jasa CEP.
Kegiatan yang digelar bersamaan dengan TransAsia dan ColdChain Indonesia dihadiri lebih dari 200 peserta berasal dari 19 negara, antara lain Indonesia, Taiwan, Malaysia, India, China, Italia, Jepang, Singapura, dan lain sebagainya. Hari pertama pameran telah menarik perhatian sekitar 2259 pengunjung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar