batampos.co.id – Waduk Sei Gong, Galang sudah mulai
dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Proyek
yang menelan anggaran sekitar Rp 258 miliar tersebut kemungkinan bisa
dimanfaatkan pada 2018 mendatang. Rencananya pengelolaanya akan
diberikan ke BP Batam.
“Itu sudah mulai dikerjakan. Muara sudah mulai dibendung, dan
targetnya 2018 sudah selesai. Jadi waduk kita akan bertambah lagi,” kata
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Badan Pengusahaan (BP) Batam, Imam
Bachroni, Senin (18/4).
Volume tampungan bendungan sebesar 12 juta meter kubik dengan
kapasitas 400 liter per detik. Lahan pada sepanjang sungai adalah tanah
gambut dan sisanya tanah biasa. Nantinya pengelolaan, draft perjanjian kerjasama akan ditandatangani antara Dirjen Sumber Daya Air dan Kepala BP Batam.
Bendungan Sei Gong memiliki luas genangan 355,99 hektare. Dari total
lahan tersebut, seluas 294 hektare masuk lahan hutan lindung dan hutan
produksi terbatas. Lahan hutan tersebut sudah mendapat izin pinjam pakai
sejak 15 Maret 2016.
Dengan adanya bendungann ini, maka akan menunjang ketersediaan air
bersih di Batam. Menambah cadangan air bersih Dam Tembesi Batam.
“Ini juga akan menunjang investasi di daerah Rempang Galang. Jadi
tidak usah khawatir mengenai ketersediaan air kita di Batam. Kemungkinan
BP Batam yang mengelola,” katanya.
Direktur Humas dan Promosi BP Batam, Purnomo Andintono mengatakan
pembangunan dam di Sei Gong ini sekaligus mengamankan infrastruktur
penunjang investasi di Batam. Kebutuhan air dan listrik menjadi hal yang
sangat penting. Air bersih di Batam masih tetap tersedia untuk jangka
waktu yang lebih lama.
“Dari segi ketersediaan air, kita handal. Sei Gong ini juga untuk
investasi yang kemungkinan akan berkembang di daerah Rempang-Galang
nantinya,” katanya.
Selain Dam Sei Gong dan Dam Tembesi yang akan segera beroperasi, saat
ini BP Batam juga fokus untuk mengolah air kotor menjadi air baku.
Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) sudah mulai dibangun. Di
Bengkong akan dibuat dengan perkiraan akan mampu memproduksi air baku
sampai 600 liter per detik.
Dalam upaya penyediaan air bersih, BP Batam sejak tahun 1974 telah
membangun 8 (delapan) dam/waduk air bersih di Batam diantaranya
- Waduk Sei Harapan,
- Waduk Sei Nongsa,
- Waduk Baloi,
- Waduk Sei Ladi,
- Waduk Muka Kuning,
- Waduk Duriangkang, dan
- Waduk Rempang.
Deputi IV BP Batam, Purba Robert Sianipar, beberapa waktu lalu
mengatakan bahwa BP Batam masih akan terus membenahi ketersediaan air
dan listrik di Batam. Sebagai destinasi investasi, Batam harus memiliki
air yang cukup dan listrik yang memadai.
“Kalau air dan listrik bermasalah, tidak akan ada investor yang mau masuk ke Batam,” katanya.
Selain itu, akan dilakukan normalisasi dan revitalisasi dam yang ada.
Saat ini hampir semua dam mengalami sedimentasi yang cukup parah. (ian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar