Batam (Antara Kepri) - Badan Pengusahaan Batam berupaya membangun waduk
baru mengingat ketersediaan air sangat penting agar Batam bisa bersaing
dan menjadi pilihan investasi utama bagi penanam modal asing dan
domestik.
"Kami akan berupaya membangun waduk-waduk baru agar ketersediaan air Batam terjaga. Mengingat Batam hanya mengandalkan air hujan," kata Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Lainnya BP Batam Robert M Sianipar di Batam, Senin.
Ia mengatakan, akan membangun waduk baru salah satunya dengan membendung laut seperti yang dilakukan di Waduk Duriangkang dan Tembesi.
"Kalau masih memungkinkan kami akan kembali membangun dengan membendung laut. Selain itu kami juga mengupayakan industri yang masuk sebisa mungkin tidak membutuhkan banyak air. Sehingga ketersediaan air terjaga," kata dia.
Selain itu, kata dia, BP Batam juga akan merevitalisasi waduk-waduk yang ada agar kapasitasnya tampungnya sama seperti saat awal direncanakan.
"Kami akan kembalikan kapasitasnya, karena mungkin saja sudah terjadi pendangkalan. Kami juga akan melakukan konservasi lahan pada kawasan waduk agar air bisa bertahan lebih lama," kata Robert.
Saat ini Batam sudah memiliki sejumlah waduk. Selain Duriangkang yang menyuplai sebagian besar air untuk kebutuhan di Batam, masih ada Waduk Nongsa, Waduk Mukakuning, Waduk Seiladi, Waduk Sei Harapan. Waduk tembesi saat ini belum bisa digunakan karena tengah dalam proses penggantian air laut dengan air tawar.
Akibat minimnya curah hujan dalam beberapa bulan terakhir, kondisi waduk di Batam saat ini rata-rata mengalami penyusutan debet sangat besar. Sehingga pasokan ke pelanggan dari PT ATB selaku perusahaan pengelola air di Batam sering mati.
"Air harus tersedia sehingga kegiatan industri tidak terganggu. Selain air, listrik tentu juga sangat menunjang kawasan Batam," kata dia.
BP Batam saat ini tengah masuk masa transisi pergantian kepemimpinan dari Kepala, Wakil Kepala, dan lima deputi. Serah terima jabatan akan dilaksanakan pada Rabu (13/4). (Antara)
"Kami akan berupaya membangun waduk-waduk baru agar ketersediaan air Batam terjaga. Mengingat Batam hanya mengandalkan air hujan," kata Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Lainnya BP Batam Robert M Sianipar di Batam, Senin.
Ia mengatakan, akan membangun waduk baru salah satunya dengan membendung laut seperti yang dilakukan di Waduk Duriangkang dan Tembesi.
"Kalau masih memungkinkan kami akan kembali membangun dengan membendung laut. Selain itu kami juga mengupayakan industri yang masuk sebisa mungkin tidak membutuhkan banyak air. Sehingga ketersediaan air terjaga," kata dia.
Selain itu, kata dia, BP Batam juga akan merevitalisasi waduk-waduk yang ada agar kapasitasnya tampungnya sama seperti saat awal direncanakan.
"Kami akan kembalikan kapasitasnya, karena mungkin saja sudah terjadi pendangkalan. Kami juga akan melakukan konservasi lahan pada kawasan waduk agar air bisa bertahan lebih lama," kata Robert.
Saat ini Batam sudah memiliki sejumlah waduk. Selain Duriangkang yang menyuplai sebagian besar air untuk kebutuhan di Batam, masih ada Waduk Nongsa, Waduk Mukakuning, Waduk Seiladi, Waduk Sei Harapan. Waduk tembesi saat ini belum bisa digunakan karena tengah dalam proses penggantian air laut dengan air tawar.
Akibat minimnya curah hujan dalam beberapa bulan terakhir, kondisi waduk di Batam saat ini rata-rata mengalami penyusutan debet sangat besar. Sehingga pasokan ke pelanggan dari PT ATB selaku perusahaan pengelola air di Batam sering mati.
"Air harus tersedia sehingga kegiatan industri tidak terganggu. Selain air, listrik tentu juga sangat menunjang kawasan Batam," kata dia.
BP Batam saat ini tengah masuk masa transisi pergantian kepemimpinan dari Kepala, Wakil Kepala, dan lima deputi. Serah terima jabatan akan dilaksanakan pada Rabu (13/4). (Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar