Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Rabu, 11 Juli 2018

Kontrak ATB Berakhir 2020, Tahun Depan BP Batam Buka Tender Pengelolaan Air dengan Syarat Baru

Selasa, 10 Juli 2018 (Sumber: Tribunbatam.com)

Kontrak ATB Berakhir 2020, Tahun Depan BP Batam Buka Tender Pengelolaan Air dengan Syarat Baru
Sejumlah pelanggan mendapatkan layanan di Customer Care Kantor Pelayanan ATB Sukajadi beberapa waktu lalu. 


TRIBUNBATAM.id, BATAM - BP Batam saat ini masih melakukan persiapan untuk tender pengelolaan air bersih di Batam. Ini dilakukan karena akan berakhirnya konsesi air dengan PT Adhya Tirta Batam (ATB) pada 2020 mendatang. Kepala Kantor Pengelolaan Air dan Limbah BP Batam, Binsar Tambunan memperkirakan, lelang tersebut akan dibuka pada pertengahan tahun depan.

"Konsesi kan berakhir November 2020. Satu tahun sebelum berakhirlah. Mungkin pertengahan 2019," kata Binsar, Selasa (10/7/2018).

Saat ini, diakuinya BP Batam sedang melakukan penghitungan nilai aset-aset yang dimiliki ATB. Memang, untuk pekerjaan itu perlu waktu yang tak sebentar. Mengingat aset yang dimiliki ATB sejak konsesi air dimulai 1995 lalu hingga saat ini, nilainya juga mencapai Rp 1 triliun.

"Paling cepat 1 tahun. Aset ATB yang hampir Rp 1 triliun itu apa saja? Itu yang perlu kita hitung. Panjang sekali," ujarnya.

Setelah penghitungan nilai aset selesai, selanjutnya aset tersebut akan dikembalikan lagi ke pemerintah.

"Seperti orang sewa rumah lah. Dikembalikan, tapi rumah tetap dalam kondisi baik. Setelah itu kita tender lagi," kata Binsar.

Selain penghitungan nilai aset, saat ini juga masih menunggu penetapan dari pemerintah terkait penanggung jawab proyek kerjasama (PJPK). Apakah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau BP Batam. Pihak BP masih melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat. Diyakinkan Binsar, untuk pengelolaan air ke depan nantinya tak sepenuhnya akan dilakukan swasta dari hulu ke hilirnya. Dua bagian itu akan dipisah. Dari tujuh instalasi pengolahan air yang ada di Batam saat ini, diperkirakan akan dipilih satu atau dua pengelolanya.

"Intinya nanti tak sepenuhnya diserahkan ke swasta. Tapi untuk hulu dan hilir, boleh kerjasama dengan swasta," ujarnya.

Dari ATB sendiri, lanjut Binsar memang berminat ikut tender. Tak hanya di satu bagian, tetapi dua. Di bagian instalasi pengolahan dan jaringan atau distribusi. Sebelumnya diberitakan, BP Batam akan menerapkan aturan baru dalam kerjasama pengelolaan air di Batam ke depan. Nantinya persentase kepemilikan investor lokal, mestilah lebih besar dibandingkan saham milik negara luar atau asing.

Begitupun untuk sistem kerjanya. Berdasarkan aturan baru, untuk pengelolaan air hingga distribusinya tidak bisa lagi dipegang menyeluruh oleh swasta dari hulu hingga hilirnya. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar