batampos.co.id – Badan Pengusahaan (BP) Batam tetap
fokus untuk merealisasikan pembangunan jalan tol di Batam. Saat ini
masih terus berkoordinasi dengan pusat untuk menggolkan mega proyek
tersebut. BP Batam akan lebih mengutamakan jalan tol daripada
pembangunan rel kereta api.
”Kalau dibandingkan kereta api, kita lebih fokus dan utamakan jalan
tol. Kami melihat itu yang paling mendesak sekarang,” kata Kepala BP
Batam, Mustofa Widjaja, Selasa (28/7).
Mustofa mengatakan, jalan tol di Batam sangat dibutuhkan untuk
menunjang perekonomian dan industri di Batam, terutama untuk lalu lintas
kendaraan berat serta lalu lintas cepat. Apalagi, kemacetan sudah mulai
terlihat di Batam.
”Jadi kendaraan berat tidak akan bercampur lagi dengan motor. Ini
akan mempercepat distribusi barang industri, termasuk mengurai dan
mengurangi kemacetan,” ujarnya.
Menurut Mustofa, di tahun 2016 mendatang kemungkinan pembangunan
jalan tol sudah bisa dimulai dari semula direncakan tahun ini. Sebab,
pemerintah pusat sudah memberikan sinyal.
Terkait rel kereta api, lanjut Mustofa, dalam beberapa tahun ke depan
juga sangat penting bagi Batam. Menurutnya, pertumbuhan penduduk sangat
membutuhkan alat tranpsortasi massal ske depannya. ”Empat atau lima
tahun lagi, kereta api sudah harus ada di Batam. Ini juga sudah kita
usulkan ke pusat,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Humas dan Promosi BP Batam, Purnomo
Andiantono, mengatakan rencana pembangunan jalan tol akan dilakukan
bersamaan dengan proyek fly over. Saat ini, pusat sedang melakukan
review pradesign termasuk dari segi keuangan dan teknis.
Untuk itu, akan dicari mekanisme penunjukan partner kerja sama
penyediaan infrastruktur. ”Memang saat ini sudah ada beberapa perusahaan
yang kemungkinan akan diajak untuk bekerja sama,” tuturnya.
Andiantono mengatakan, pembangunan fly over direncanakan dimulai
tahun depan. Pembanguan jalan layang ini diperkirakan menelan biaya
sekitar Rp 100 miliar dengan target selesai selama tiga tahun.
Anggarannya sendiri, sambungnya, akan disiapkan Kementerian Pekerjaan
Umum (PU).
Rencana jalan layang yang akan dibangun di Simpangjam itu, panjangnya
sekitar 157,88 meter dan di Simpang Kabil sekitar 425 meter. Adapun
untuk jalan tol panjangnya 25 kilometer dan akan menelan biaya sampai Rp
1,2 triliun. Jalan tol tersebut dikhususkan untuk melayani angkutan
industri. (ian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar