TRIBUNBATAM.id, BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam memfasilitasi
para pengusaha yang berminat menjadikan daerahnya sebagai Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK).
Anggota Bidang Kebijakan Strategis BP Batam, Enoh
Suharto Pranoto mengatakan, saat ini baru ada dua kawasan yang sudah mendaftar
ke Dewan Nasional KEK.
Mereka Nongsa Digital Park (NDP) dan MRO (Maintenance,
Repair and Overhaul) Bandara Hang Nadim.
"Keduanya sudah diproses di Dewan Nasional KEK. Dalam
waktu dekat akan dibawa ke presiden," kata Enoh, baru-baru ini di BP Batam.
Targetnya, dalam waktu 3-4 bulan ke depan, KEK di Batam bisa
terbentuk.
Pria yang sebelumnya masuk dalam tim teknis penyiapan
Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam atau
dikenal juga Free Trade Zone (FTZ) menjadi KEK ini bilang, prinsipnya
pemerintah hanya menawarkan fasilitas baru kepada pengusaha, tanpa mengurangi
fasilitas yang ada.
"Kalau ingin FTZ, tetap FTZ. Kalau ingin jadi KEK,
silakan. Pemerintah tak paksa harus KEK," ujarnya.
Selain dua kawasan itu, lahan-lahan yang dikuasai BP Batam juga
akan didorong menjadi KEK.
Seperti Pelabuhan Batuampar, Rumah Sakit BP Batam, dan beberapa
lainnya.
Harapannya, dengan KEK bisa membuat industri dan jasa-jasa
yang ada di Batam memiliki
daya saing internasional.
"Kita ingin menarik devisa masuk ke dalam dan menahan
devisa keluar," kata Enoh.
Ia memberi contoh untuk jasa-jasa kesehatan dari banyaknya
orang Indonesia berobat ke luar negeri, capital outflow-nya bisa mencapai Rp
140 triliun dalam setahun.
Dari situ bisa dipetakan tujuannya, seperti Singapura dan
Malaysia.
"Kalau kita punya jasa kesehatan internasional, kita
pilih jasa yang bisa bersaing dengan tetangga. Baru setelah itu jasa pendidikan
tinggi, keuangan, jasa pariwisata dan lainnya," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala BP Batam, Rudi
mengatakan, realisasi KEK di Batam termasuk
perintah Presiden RI Joko Widodo saat pelantikannya sebagai Kepala BP Batam, 27
September lalu di Jakarta.
Ada dua KEK yang bakal segera terealisasi dalam waktu dekat
ini. KEK di Bandara Hang Nadim dan NDP.
Menyusul KEK-KEK lainnya.
Jika terlaksana, Rudi yang juga Wali Kota Batam ini,
optimistis KEK akan mendatangkan manfaat investasi di Batam.
Di sisi lain, juga akan membuka peluang tenaga kerja.
Seperti untuk KEK di Bandara, Rudi memperkirakan bisa
merekrut hingga 10 ribu tenaga kerja di sana.
"Kita utamakan anak Batam. Jadi bisa
membuka peluang kerja baru," kata Rudi.
Ia melanjutkan, untuk KEK ini nanti akan ada operatornya.
Operator itu berada di bawah BP Batam. (tribunbatam.id/dewi
haryati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar