Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Kamis, 31 Oktober 2019

Akhir Tahun, BP Batam Buka Lelang Pengerukan Waduk Sei Harapan

Rabu, 30 Oktober 2019 (Sumber: https://batampos.co.id)


batampos.co.id – Kepala Kantor Pengelolaan Air dan Limbah Badan Pengusahaan (BP) Batam, Binsar Tambunan, mengatakan, lelang tender pengerukan Waduk Sungai Harapan akan dibuka akhir tahun 2019.
“Pengerukan waduk nampaknya sudah ke arah final. Mungkin akhir tahun ini dilelang oleh Kementerian PUPR dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera IV,” katanya di Gedung Marketing BP Batam, Selasa (29/10/2019).
Kata dia, proses pengurusan dokumen analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal) sudah selesai dari provinsi.
Mengenai kolaborasi lahan juga sedang proses di provinsi. Dokumen detail enggineering design untuk pengerukan 1 juta meter kubik sudah selesai.
“Jadi tinggal penyiapan proses lelang,” jelasnya.
Sedangkan dananya, berasal dari dana Dam Operational Improvement and Safety Project (DOISP) yang dikeluarkan bank dunia.
“Kita sih apabila dana DOISP sudah siap untuk operasi dan maintenance bisa dapat Rp 50 sampai Rp 60 miliar,” paparnya.
Sedangkan mengenai lahan yang akan digunakan untuk menampung 1 juta meter kubik tanah dari hasil pengerukan, Binsar menyebut akan memakai hutan lindung.
“Kita pinjam hutan lindung samping waduk,” jelasnya.
Persoalan lain yang sebenarnya menjadi hambatan adalah banyaknya pembakaran hutan di sekitar waduk tersebut yang merusak daerah tangkapan air (DTA).
Karena DTA yang terlanjur rusak, maka tidak ada pohon yang dapat menampung air hujan untuk dialirkan ke dalam waduk.
Ditambah lagi kondisi beberapa bulan ini, dimana curah hujan yang turun sangat sedikit sekali.
Genangan air hanya terlihat berada di bagian tengah waduk. Hal tersebut menandakan ketersediaan air baku yang ada semakin tipis.
Surutnya air baku di dalam waduk, dipengaruhi oleh beberapa faktor yang signifikan. Diantaranya sedimentasi (pendangkalan) mencapai 1 juta m3 per 2017.
Dampaknya, daya tampung waduk jadi berkurang mencapai setengahnya sampai saat ini. Pendangkalan terus terjadi ditambah kurangnya intensitas hujan yang turun, terutama di wilayah waduk.
Sejak tiga bulan terakhir curah hujan turun hanya 136 mm, angka tersebut jauh dari intensitas normal diangka 500 mm.(leo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar