Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Selasa, 29 Oktober 2019

Pengelolaan Pelabuhan Batuampar Gunakan Teknologi 4.0

Selasa, 29 Oktober 2019 (Sumber: https://batampos.co.id)


batampos.co.id – Wakil Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Purwiyanto, mengungkapkan progres pembicaraan dengan Pelindo II terkait pengembangan Pelabuhan Batuampar berjalan cukup lancar.
”Ini tinggal menunggu sinyal dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Jika sinyalnya positif, maka dokumen untuk proses perizinan bisa berjalan secara paralel,” kata Purwiyanto baru-baru ini di Gedung BP Batam.
Maka, langkah selanjutnya, kata dia, mempersiapkan kontrak pengembangan Pelabuhan Batuampar antara Pelindo II dan BP Batam.
”Ini suatu langkah positif dan sukses. Jika ada Badan Usaha Pelabuhan (BUP), maka akan lebih fleksibel karena akan memberikan pelayanan lebih baik kepada masyarakat,” tuturnya.
Sedangkan Deputi IV BP Batam, Syahril Japarin, mengatakan, pihaknya masih akan memetakan seperti apa perencanaan kerja sama antara BP Batam dan Pelindo II terkait pengembangan Pelabuhan Batuampar.
”Kita juga mempertimbangkan kondisi saat ini. Sangat berharap agar bisnis yang ada berjalan normal,” ujarnya.
Harapan besarnya, kata Syahril, pengelolaan Pelabuhan Batuampar ke depan lebih modern dan terintegrasi.
”Selain itu ada penerapan teknologi 4.0 di sana,” sambungnya.
Sementara itu, Direktur Badan Pengelolaan Pelabuhan BP Batam, Nasrul Amri Latif, mengatakan, hanya diberikan waktu selama dua bulan untuk selesaikan proses awal perbaikan pelabuhan tersebut.
”Alatnya itu ada seperti harbour mobile crane (HMC) dan Q-crane juga ada,” ujarnya.
“Tapi kalau mau dioperasikan, kapalnya belum bisa mendekat, hanya kapal kecil saja yang bisa,” katanya lagi.
Makanya, tahap awal modernisasi pelabuhan tersebut dimulai dengan pengerukan alur laut.
Tahapan lelang sudah dimulai dan masih dalam proses untuk penentuan pemenang.
”Hal yang paling utama itu pengerukan. Kalau itu selesai, maka alat-alat tersebut bisa dioptimalkan,” jelasnya.
“Kalau sudah dikeruk, maka kapal-kapal besar bisa bersandar,” paparnya lagi.
Lalu proses berikutnya, kata Nasrul, yakni pemindahan Pelabuhan Pelni kembali ke Sekupang.
”Kita sudah siapkan penggantian. Dirjen Perhubungan Laut sudah kirimkan timnya untuk lakukan batimetri atau studi kedalaman laut. Kalau sudah selesai akan di-pindahkan,” pungkasnya.(leo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar