Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Senin, 17 November 2014

Cut and Fill, Bukit Clara Batam Tersisa 3,5 Hektare dari Sebelumnya 8 Hektare

Senin, 17 November 2014 (Sumber : RRI)

KBRN, Batam : Proses cut and fill yang sudah memotong hampir setengah bagian dari Bukit Clara atau Bukit Welcome to Batam dinilai terjadi karena pihak Badan Pengusahaan (BP) Batam selaku pemberi izin menurunkan elevasi yang tidak sesuai dengan dokumen lahan atau UKPT yang telah diberikan oleh Bapedal pada November 2013 lalu.


Menurut Kepala Bapedal Kota Batam Dendi Purnomo, dokumen tersebut tidak diindahkan oleh pihak BP Batam. Padahal didalamnya ada ketentuan – ketentuan yang sangat penting dalam keselamatan lingkungan, seperti pemasangan terasering, dan larangan untuk tidak membawa tanah hasil cut and fill keluar dari area tersebut

Dendi Purnomo sangat menyayangkan keputusan BP Batam yang justru tidak mengindahkan dokumen lahan atau UKPT yang telah mereka berikan. 

"Saya rasa ini bukan karena adanya miskomunikasi, hanya saja pihak pemberi izin ini (BP Batam) hanya tidak memperhatikan Dokumen UKPT atau Dokumen Lahan yang telah kita berikan. Mereka hanya melihat wah dokumennya lengkap, tetapi mereka tidak membaca dokumen - dokumen yang berisikan ketentuan itu, seperti pemasangan Terasering, Kemiringan Lahan dan Larangan Membawa Tanah hasil cut and fill dari area tersebut," jelas Dendi dengan nada kecewa, Kamis (13/11/2014) siang.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan BP Batam Imam Bachroni melalui line telephone  menjelaskan, semua izin cut and fill tersebut memang diberikan perpanjangan. Imam mengakui dalam hal ini BP juga sudah menghentikan proses cut and fill atas nama PT Batamas Puri Permai tersebut.

"BP memang sudah memperpanjang izin developer di tahun lalu (2013). Setelah kita kembali melakukan revisi beberapa kali, dan menemukan adanya efek yang membahayakan jika cut and fill ini dilakukan, setelah itu kita revisi kembali prosesnya dan saat ini kita sudah menghentikan proses pemotongan bukit clara yang dalam hal ini ialah PT Batamas sebagai developer propertinya." terang Direktur Perencanaan dan pembangunan BP Batam ini.

Proses cut and fill ini jelas sangat mengurangi lahan hijau mengingat lahan hijau di daerah Batam Centre tinggalah Bukit Clara. Bukit yang awalnya dialokasikan sebesar 8 hektar tersebut menyusut menjadi 5,7 hektar setelah perkembangan pengalokasian lahan, dan kini Bukit Clara tersebut tinggal 3,5 hektar. (Rv/DS)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar