KBRN, Jakarta : Guna meningkatkan pelayanan lalu lintas penumpang di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Badan Pengusahaan (BP) Batam menjalin kerja sama dengan PT Angkasa Pura II (persero) di bidang pengembangan value added service bandara Hang Nadim dan pemanfaatan pusat teknologi informasi BP Batam.
Kerja sama tersebut, dituangkan dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh Direktur PT Angkasa Pura II Tri S. Sunoko dengan Kepala BP Batam Mustofa Widjaja di Auditorum Gedung Angkasa Pura II Kompleks Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten, Selasa (4/11/2014).
Kepala BP Batam Mustofa Wijaya mengatakan Bandara Hang Nadim merupakan infrastruktur yang dibangun untuk menunjang daya Tarik investasi kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Batam. Salah satu usaha untuk mendukung pelayanan di bandara Hang Nadim adalah dalam bentuk pemanfaatan teknologi informasi.
“Bandara Hang Nadim, saat ini rata-rata 13.000 penumpang per hari yang dilayani 106 penerbangan, dan meningkat hingga 16.000 orang pada saat hari raya,” kata Mustofa Wijaya, Selasa (4/11/2014).
Menurut Mustofa, dengan prediksi penambahan penumpang 15% per tahun serta peningkatan penerbangan sekitar 5% per tahun, maka diperlukan suatu sistem yang andal untuk kecepatan dan ketepatan pelayanan. Atas dasar itulah BP Batam menjalin kerja sama dengan Angkasa Pura II yang telah berpengalaman dalam pengelolaan bandara.
“BP Batam juga memiliki program strategis menjadikan bandara Hang Nadim sebagai pusat pelayanan maintenance repair overhaul (MRO) dan juga sebagai hubungan atau pusat penumpukan kargo dan penumpang di Asia Tenggara,” ungkapnya.
Sementara, Direktur Utama PT Angkasa Pura II (persero) Tri S. Sunoko, menyampaikan Angkasa Pura memprogramkan tahun 2014 sebagai tahun excellence di bidang pelayanan bandara guna mencapai target, yang mana dalam pengelolaan bandara di jajarannya mencakup berbagai aspek.
“Masa depan Angkasa Pura II dan Bandara Hang Nadim Batam memiliki catatan yang begitu optimis untuk terus mendukung pembangunan Republik Indonesia di sektor infrastruktur, terutama Batam merupakan salah satu daerah tujuan investasi di Indonesia dan diprediksi semakin menjanjikan seiring meningkatnya bisnis dunia penerbangan,” ujarnya.
Adapun ruang lingkup dari Nota Kesepahaman ini, antara lain meliputi pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan usaha peningkatan/pengembangan value added services yang akan dijalankan di bandara Hang Nadim, mencakup pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (ICT), passenger sevice dan logistik; pelaksanaan kegiatan dengan usaha peningkatan fasilitas di kawasan bandara Hang Nadim; pemanfaatan Data Centre; pelatihan SDM dan bantuan teknis serta pertukaran data dan informasi; dan penugasan tenaga ahli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar