Rabu, 12 November 2014 (Sumber : Haluan Kepri)
SETOKOK (HK) - Untuk mengantisipasi kemacetan yang kian parah di Kota Batam, Kementrian Pekerjaan umum (PU) akan membangun jalan layang (flyover) di sejumlah titik Kota Batam. Pengerjaannya pun dimulai pada bulan Januari 2015 mendatang.
Wakil Walikota Batam, Rudi mengatakan ada dua titik jalan layang yang akan dikerjakan Satuan Kerja (Saker). Pertama di simpang Kepri Mall, Batamcenter arah Nagoya menuju Bandar Udara dan Simpang Dam, Mukakuning. Masing-masing jalan layang memiliki panjang sekitar 5-10 kilometer.
Menurut Rudi, pembangunan jalan layang itu untuk mengatasi macet di Jalan Kepri Mall dan Simpang Dam, Mukakuning. Nantinya, setelah dibangun jalan itu lajurnya ada bagian yang bersebelahan dengan lajur lainnya.
" Itulah titik-titik kemacetan yang parah sekali," kata Rudi ketika menghadiri acara peresmian Mako Batalyon 10 Marinir di Setokok, Senin (11/11) lalu.
Pembangunan jalan layang, kata Rudi, akan dibiayai pemerintah pusat, namun anggarannya belum bisa ditentukan. Sementara, pihaknya diminta menyiapkan lahan untuk membangun jalan layang itu.
Pembangunan jalan layang ini menurut dia, karena sudah terlalu banyak keluhan yang datang dari masyarakat terkait seringnya terjadi kemacetan parah di kedua simpang tersebut pada waktu waktu tertentu.
" Pembangunan jalan layang ini dibangun untuk memudahkan masyarakat dan mengurangi tingkat stress masyarakat Batam akibat kemacetan jalan setiap berangkat dan pulang kerja," katanya.
Ukuran pembangunannya disebutkan Rudi, jalan layang di Simpang Jam akan dibangun 150 meter dengan membutuhkan anggaran sebesar Rp157 miliar selama tiga tahun dan jalan layang di Simpang Kabil sepanjang 425 meter membutuhkan anggaran Rp425 miliar selama tiga tahun.
" Detail Engineering Design (DED) sudah disiapkan oleh Kementrian PU, tinggal pengerjaannya saja," ujarnya.
Tentunya dengan melakukan pembangunan ini, aktivitas lalu lintas akan sangat terganggu. Namun Pemko Batam sudah menyiapkan jalan alternatif bagi para pengguna jalan. Rudi meminta agar masyarakat Batam bersabar dan menjaga ketertiban agar tidak terjadi masalah selama pengerjannnya berlangsung.
" Selama tiga tahun aktivitas jalan tentu akan sangat terganggu. Tapi setelah selesai kan masyarakat juga yang akan menikmatinya dan nanti kita akan mengundang seluruh instansi yang terkait sepeti Dinas Perhubungan, Dinas Pertamanan, Kepolisian, Dinas Pendapatan, BP Batam dan lainnya bahkan kita akan minta kepada Kementrian Pu untuk menjelaskan segala sesuatu terkait dengan jalan layang tersebut," kata Rudi.
Rudi berharap, pembangunan fisik jalan layang itu sudah bisa mulai berjalan pada awal Januari 2015 mendatang ini. Rencananya, pembangunan jalan layang tersebut akan memakan waktu selama tiga tahun dengan perkirakan selesai pada tahun 2017 mendatang.
Kendati demikian, pihaknya berencana mengkonsultasikan lagi rencana membangun flyover itu dengan Kementerian Pekerjaan Umum. " Kita coba rembukan lagi di Kementerian (PU) sendiri," ujar Rudi menjelaskan. (ded/yus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar