batampos.co.id – Langkah Badan Pengusahaan (BP)
Batam memberangus praktik mafia lahan di Batam mendapat dukungan Polda
Kepri. Kapolda Kepri Brigjend Pol Sam Budigusdian menyebut, pihaknya
sudah memiliki nama-nama pihak yang diduga menjadi mafia lahan selama
ini.
“Kami telah bertukar informasi dengan BP Batam terkait lahan ini,” kata Sam, Senin (28/11).
Menurut Sam, ada beberapa indikator untuk mendeteksi keberadaan mafia
lahan. Di antaranya adalah mencari tahu pemilik lahan tidur di Batam.
Kapolda menduga, keberadaan lahan tidur di Batam merupakan bentuk
kesengajaan dari pengusaha yang mendapat alokasi lahan tersebut. Mereka
sengaja tidak memanfaatkan lahan tersebut supaya bisa dijualbelikan.
Sam juga mengatakan, pihaknya sudah mendapat data terkait titik lahan
tidur dari BP Batam. Dari data itulah Polda menelisik siapa pemiliknya
dan menelusuri ada tidaknya kesengajaan pemilik lahan membiarkan
lahannya terbengkalai meski sudah bertahun-tahun dialokasikan oleh BP
Batam.
“Kami masih melakukan penyelidikan,” katanya.
Sam menduga, para mafia lahan inilah yang menggerakkan massa untuk
demo menentang kebijakan kenaikan tarif Uang Wajib Tahunan Otorita
(UWTO), beberapa waktu lalu.
“Yang menggerakkan ya mafia lahan itu. Mereka takut dengan kebijakan tegas BP Batam,” katanya.
Dalam pertemuan dengan BP Batam beberapa waktu lalu, terungkap cukup
banyak persoalan lahan di Batam. Selain masalah mafia lahan, kata Sam,
BP Batam juga menyebut banyak permainan oknum pejabat lama BP Batam
dalam proses alokasi lahan. Misalnya, ada beberapa titik lahan yang
sebenarnya masuk kawasan hutan lindung, tetapi diberikan kepada
pengusaha.
Selain itu, lanjut Kapolda, BP Batam juga memaparkan banyaknya
tumpang tindih alokasi lahan di Batam. Kasus ini harus segera
ditindaklanjuti karena berpotensi menciptakan konflik. Baik
antarpengusaha, maupun pengusaha dengan masyarakat. (ska)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar