batampos.co.id – Di tengah pro dan kontra kenaikan
tarif Uang Wajib Tahunan Otorita (UWTO), investasi asing terus mengalir
ke Batam. Yang terbaru, ada enam perusahaan asing yang akan segera
berinvestasi dan membangun usahanya di Batam. Investasi ini diyakini
akan menyerap ratusan tenaga kerja lokal.
“Enam perusahaan ini masih menunggu program KILK (Kemudahan Investasi
Langsung Konstruksi, red),” kata Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam,
Hatanto Reksodipoetro, Kamis (24/11) lalu.
Hatanto mengatakan, penerapan program KILK di Batam masih menunggu penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) anatara Geubernur Kepri, Kapolda Kepri, dan Wali Kota Batam.
“Setelah ada MOU terkait KILK, mereka (enam investor, red) langsung masuk,” ucapnya.
Hatanto menyebut dua di antaranya dari Singapura dan Australia.
Banyaknya investor asing ke Batam ini, kata Hatanto, menunjukkan Batam
masih kompetitif dibandingkan dengan negara lain.
“Perekonomian Batam saat ini dalam tren positif, akan kita dorong lebih maju lagi,” katanya.
Direktur Humas BP Batam, Purnomo Andiantono, merinci lima diantara perusahaan itu ialah tersebut antara lain
- PT Blackmagic Design Manufacturing – 4 juta dolar Amerika,
- PT LNG Easy Batam – 88 juta dolar Singapura,
- PT KOH Brother – 30-100 juta dolar Amerika,
- PT Enerco RPO Internasional – 90 juta dolar Amerika,
- 1-Net yang berinvetasi – 40 juta dolar Singapura.
Andi menyebutkan perusahaan ini pastinya akan membutuhkan tenaga kerja yang banyak. “Pastinya belum jelas berapa,” tuturnya.
Kapolda Kepri, Brigjen Pol Sam Budigusdian, menyatakan pihaknya
berjanji akan mengawal pembanggunan di Batam, khususnya di sektor
ekonomi. Dia juga berjanji akan memberikan jaminan keamanan bagi para
investor, baik asing maupun domestik.
“Batam saya jamin aman, agar semua pihak bisa berinvestasi dengan nyaman,” ucapnya. (ska)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar