Batam (Antara Kepri) - Badan Pengusahaan Batam memprioritaskan
pengembangan Bandara Internasional Hang Nadim Batam sebagai bandara
utama terkemuka sekaligus kawasan industri penerbangan di Indonesia.
"Selain pengembangan terminal penumpang, kargo juga akan dikembagkan," kata Kepala BP Batam, Hatanto Reksodipoetro di Batam, Minggu.
Saat ini pengembangan dilakukan dengan perluasan apron 240x150 meter dari rencana total perluasan 480x150 meter. Selanjutnya akan dibangun terminal penumpang kedua, dan terminal kargo yang baru.
Deputi Bidang Pengusahaan Sarana BP Batam, RC Eko Santoso Budianto sebelumnya mengatakan, Hang Nadim sangat potensial untuk dikembangkan menjadi aerospace park bagi maintanance, repair, overhaul (MRO), manufacturing, dan perluasan terminal.
"Bagi investor yang serius, ada kesempatan jika ingin berpartisipasi dalam pengembangan Bandara Hang Nadim," katanya.
Dia melanjutkan, saat ini sejumlah investor baik asing maupun lokal telah berniat mengekspansi sektor penerbangan di Bandara Hang Nadim di antaranya asal Korea, Italia, serta PT Angkasa Pura.
Sebelumnya Badan Pengusahaan Batam mempromosikan Bandara Hang Nadim yang dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi terintegrasi dengan Pelabuhan Kabil dengan sebutan Aero Marine Tropolis Kota Batam pada pameran Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2016.
"Aero Marine Tropolis merupakan konsep pusat kota, di mana nantinya bandara akan memegang peranan yang penting sebagai tempat keluar masuknya barang," kata Direktur Promosi dan Humas BP Batam Purnomo Andiantono.
Konsep tersebut, kata dia, sebagai strategi baru dalam pemanfaatan lahan untuk kegiatan komersial secara simultan dalam rangka mendapatkan manfaat bagi wilayah sekitarnya.
Andi mengatakan konsep ini mengusung bentuk kota yang rapi dan teratur, menghubungkan Bandara Hang Nadim dengan pelabuhan dalam satu area kawasan terpadu yang di dalamnya terdapat pusat bisnis seperti kargo udara, logistik, perkantoran, mal, retail, apartemen dan hotel.
Untuk itu, pada kesempatan kali ini sebagai bagian penyebarluasan konsep dimaksud BP Batam berpatisipasi dalam kegiatan Indonesia Infrastructure Week 2016, di Jakarta pada 9-11 November 2016.
"Dalam kesempatan ini kami jadikan ajang untuk memberikan informasi kepada publik khususnya calon investor bahwa Batam memiliki prospek investasi di bidang pengembangan bandara dan pelabuhan sebagai pusat pertumbuhan kota," kata Purnomo.(Antara)
"Selain pengembangan terminal penumpang, kargo juga akan dikembagkan," kata Kepala BP Batam, Hatanto Reksodipoetro di Batam, Minggu.
Saat ini pengembangan dilakukan dengan perluasan apron 240x150 meter dari rencana total perluasan 480x150 meter. Selanjutnya akan dibangun terminal penumpang kedua, dan terminal kargo yang baru.
Deputi Bidang Pengusahaan Sarana BP Batam, RC Eko Santoso Budianto sebelumnya mengatakan, Hang Nadim sangat potensial untuk dikembangkan menjadi aerospace park bagi maintanance, repair, overhaul (MRO), manufacturing, dan perluasan terminal.
"Bagi investor yang serius, ada kesempatan jika ingin berpartisipasi dalam pengembangan Bandara Hang Nadim," katanya.
Dia melanjutkan, saat ini sejumlah investor baik asing maupun lokal telah berniat mengekspansi sektor penerbangan di Bandara Hang Nadim di antaranya asal Korea, Italia, serta PT Angkasa Pura.
Sebelumnya Badan Pengusahaan Batam mempromosikan Bandara Hang Nadim yang dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi terintegrasi dengan Pelabuhan Kabil dengan sebutan Aero Marine Tropolis Kota Batam pada pameran Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2016.
"Aero Marine Tropolis merupakan konsep pusat kota, di mana nantinya bandara akan memegang peranan yang penting sebagai tempat keluar masuknya barang," kata Direktur Promosi dan Humas BP Batam Purnomo Andiantono.
Konsep tersebut, kata dia, sebagai strategi baru dalam pemanfaatan lahan untuk kegiatan komersial secara simultan dalam rangka mendapatkan manfaat bagi wilayah sekitarnya.
Andi mengatakan konsep ini mengusung bentuk kota yang rapi dan teratur, menghubungkan Bandara Hang Nadim dengan pelabuhan dalam satu area kawasan terpadu yang di dalamnya terdapat pusat bisnis seperti kargo udara, logistik, perkantoran, mal, retail, apartemen dan hotel.
Untuk itu, pada kesempatan kali ini sebagai bagian penyebarluasan konsep dimaksud BP Batam berpatisipasi dalam kegiatan Indonesia Infrastructure Week 2016, di Jakarta pada 9-11 November 2016.
"Dalam kesempatan ini kami jadikan ajang untuk memberikan informasi kepada publik khususnya calon investor bahwa Batam memiliki prospek investasi di bidang pengembangan bandara dan pelabuhan sebagai pusat pertumbuhan kota," kata Purnomo.(Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar