|
BATAM, BP Batam -
Berpikir Strategik bahwa setiap keputusan harus memberi implikasi yang
berarti bagi perubahan Batam. Demikian pesan Kepala BP Batam saat
melantik 2 pejabat tingkat II di lingkungan Badan Pengusahaan Batam,
pada Jumat (11/11/16), di BP Batam.
Setelah berfokus pada pembentukan manajemen sistem yang terintegrasi untuk lahan, pelabuhan, bandara dan layanan perizinan, maka fokus BP Batam selanjutnya adalah asset penting bagi keberlangsungan kehidupan di Batam yakni keberadaan air dan juga perencanaan teknik bagi pembangunan Batam yang berkelanjutan.
"Dibutuhkan sosok pejabat yang mampu berfikir visioner (mampu berpikir jangka panjang dan wawasan kedepan) dan menangani kedua hal tersebut (pengelolaan air dan perencanaan teknik) secara lebih serius lagi", terang Hatanto saat kami temui usai pelantikan.
Berdasar Surat Keputusan Kepala Badan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam Nomor 239 Tahun 2016, Hatanto melantik Tjahjo Prionggo sebagai Kepala Biro Perencanaan Teknik.
Tjahjo sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Perencanaan Teknik pada era Otorita Batam.
Sementara Nur Hidayat yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan Teknik dilantik menjadi Kepala Kantor Pengelolaan Air dan Limbah menggantikan Tato Wahyu yang memasuki masa pensiun.
Dalam pengarahannya saat upacara pelantikan, Kepala BP Batam mengajak para pejabat untuk harus selalu satu didalam turut serta memikirkan, merancang, melaksanakan tugas dalam mengemban tanggung jawab dari pemerintah. Dirinya juga mengingatkan untuk sabar dalam menghadapi situasi apapun dan berpikir dalam konteks strategik.
"Langkah Strategis yang kita ambil harus memberi implikasi bagi perubahan yang berarti bagi Batam. Batam kedepan ditentukan oleh masa-masa saat ini. Dan kita bisa menjadi sejarah dalam perubahan Batam sejalan mewujudkan cita-cita pendiri sebelumnya", ungkap Hatanto.
Hatanto juga menaruh harapan besar bagi pejabat yang baru dilantik. Dirinya mengingatkan bahwa air merupakan urat nadi kehidupan masyarakat pulau batam harus ditangani dengan lebih serius lagi, kedua harus dirancang masalah penataan pulau Batam, dengan penyesuaian pembangunan dan pengembangan pulau batam agar tetap berjalan untuk pemukiman dan industri.
Sementara untuk perencanaan teknik Hatanto mengatakan Batam Rempang Galang harus bisa diarahkan pada pengembangan menyeluruh yang membuat penghuninya lebih nyaman dan aman bagi masyarakat dan investor, sehingga akan mudah menarik investor.
Setelah berfokus pada pembentukan manajemen sistem yang terintegrasi untuk lahan, pelabuhan, bandara dan layanan perizinan, maka fokus BP Batam selanjutnya adalah asset penting bagi keberlangsungan kehidupan di Batam yakni keberadaan air dan juga perencanaan teknik bagi pembangunan Batam yang berkelanjutan.
"Dibutuhkan sosok pejabat yang mampu berfikir visioner (mampu berpikir jangka panjang dan wawasan kedepan) dan menangani kedua hal tersebut (pengelolaan air dan perencanaan teknik) secara lebih serius lagi", terang Hatanto saat kami temui usai pelantikan.
Berdasar Surat Keputusan Kepala Badan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam Nomor 239 Tahun 2016, Hatanto melantik Tjahjo Prionggo sebagai Kepala Biro Perencanaan Teknik.
Tjahjo sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Perencanaan Teknik pada era Otorita Batam.
Sementara Nur Hidayat yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan Teknik dilantik menjadi Kepala Kantor Pengelolaan Air dan Limbah menggantikan Tato Wahyu yang memasuki masa pensiun.
Dalam pengarahannya saat upacara pelantikan, Kepala BP Batam mengajak para pejabat untuk harus selalu satu didalam turut serta memikirkan, merancang, melaksanakan tugas dalam mengemban tanggung jawab dari pemerintah. Dirinya juga mengingatkan untuk sabar dalam menghadapi situasi apapun dan berpikir dalam konteks strategik.
"Langkah Strategis yang kita ambil harus memberi implikasi bagi perubahan yang berarti bagi Batam. Batam kedepan ditentukan oleh masa-masa saat ini. Dan kita bisa menjadi sejarah dalam perubahan Batam sejalan mewujudkan cita-cita pendiri sebelumnya", ungkap Hatanto.
Hatanto juga menaruh harapan besar bagi pejabat yang baru dilantik. Dirinya mengingatkan bahwa air merupakan urat nadi kehidupan masyarakat pulau batam harus ditangani dengan lebih serius lagi, kedua harus dirancang masalah penataan pulau Batam, dengan penyesuaian pembangunan dan pengembangan pulau batam agar tetap berjalan untuk pemukiman dan industri.
Sementara untuk perencanaan teknik Hatanto mengatakan Batam Rempang Galang harus bisa diarahkan pada pengembangan menyeluruh yang membuat penghuninya lebih nyaman dan aman bagi masyarakat dan investor, sehingga akan mudah menarik investor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar