BATAMTODAY.COM, Batam
- Badan Pengusahaan (BP) Batam akan memprioritaskan pengembangan
Bandara Internasional Hang Nadim sebagai bandara utama terkemuka
sekaligus sentra kawasan industri penerbangan di Indonesia.
"Selain pengembangan terminal penumpang,
kargo juga akan dikembangkan," kata Kepala BP Batam, Hatanto
Reksodipoetro, di Batam, Minggu (27/11/2016).
Saat ini pengembangan yang dilakukan adalah perluasan apron 240 x 150 meter dari rencana total perluasan 480 x 150 meter. Selanjutnya akan dibangun terminal penumpang kedua, dan terminal kargo yang baru.
Sebelumnya, Deputi Bidang Pengusahaan Sarana BP Batam, RC Eko Santoso Budianto mengatakan, Bandara Internasional Hang Nadim sangat potensial untuk dikembangkan menjadi aerospace park bagi maintanance, repair, overhaul (MRO), manufacturing, dan perluasan terminal.
Potensi ini dinilai menarik bagi investor. Terlebih BP Batam membuka peluang seluas-luasnya untuk investor berpartisipasi.
"Bagi investor yang serius, ada kesempatan jika ingin berpartisipasi dalam pengembangan Bandara Internasional Hang Nadim," katanya.
Dia melanjutkan, saat ini sejumlah investor baik asing maupun lokal telah berniat melakukan ekspansi sektor penerbangan di antaranya asal Korea, Italia, serta PT Angkasa Pura.
Aero Marine Tropolis
Untuk diketahui, BP Batam telah mempromosikan Bandara Internasional Hang Nadim yang dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi terintegrasi dengan Pelabuhan Kabil melalui Aero Marine Tropolis Kota Batam pada pameran Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2016.
"Aero Marine Tropolis merupakan konsep pusat kota. Nantinya bandara akan memegang peranan yang penting sebagai tempat masuk keluarnya barang," kata Direktur Promosi dan Humas BP Batam Purnomo Andiantono.
Konsep pusat kota tersebut merupakan strategi baru dalam pemanfaatan lahan untuk kegiatan komersial secara simultan.
Andi menjelaskan, Aero Marine Tropolis merupakan bentuk kota yang dirancang rapi dan teratur, menghubungkan Bandara Internasional Hang Nadim dengan pelabuhan dalam satu area kawasan terpadu.
Di dalamnya terdapat pusat bisnis seperti kargo udara, logistik, perkantoran, pusat belanja, apartemen dan hotel.
Saat ini pengembangan yang dilakukan adalah perluasan apron 240 x 150 meter dari rencana total perluasan 480 x 150 meter. Selanjutnya akan dibangun terminal penumpang kedua, dan terminal kargo yang baru.
Sebelumnya, Deputi Bidang Pengusahaan Sarana BP Batam, RC Eko Santoso Budianto mengatakan, Bandara Internasional Hang Nadim sangat potensial untuk dikembangkan menjadi aerospace park bagi maintanance, repair, overhaul (MRO), manufacturing, dan perluasan terminal.
Potensi ini dinilai menarik bagi investor. Terlebih BP Batam membuka peluang seluas-luasnya untuk investor berpartisipasi.
"Bagi investor yang serius, ada kesempatan jika ingin berpartisipasi dalam pengembangan Bandara Internasional Hang Nadim," katanya.
Dia melanjutkan, saat ini sejumlah investor baik asing maupun lokal telah berniat melakukan ekspansi sektor penerbangan di antaranya asal Korea, Italia, serta PT Angkasa Pura.
Aero Marine Tropolis
Untuk diketahui, BP Batam telah mempromosikan Bandara Internasional Hang Nadim yang dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi terintegrasi dengan Pelabuhan Kabil melalui Aero Marine Tropolis Kota Batam pada pameran Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2016.
"Aero Marine Tropolis merupakan konsep pusat kota. Nantinya bandara akan memegang peranan yang penting sebagai tempat masuk keluarnya barang," kata Direktur Promosi dan Humas BP Batam Purnomo Andiantono.
Konsep pusat kota tersebut merupakan strategi baru dalam pemanfaatan lahan untuk kegiatan komersial secara simultan.
Andi menjelaskan, Aero Marine Tropolis merupakan bentuk kota yang dirancang rapi dan teratur, menghubungkan Bandara Internasional Hang Nadim dengan pelabuhan dalam satu area kawasan terpadu.
Di dalamnya terdapat pusat bisnis seperti kargo udara, logistik, perkantoran, pusat belanja, apartemen dan hotel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar