foto: batampos.co.id / cecep mulyana
batampos.co.id – Aset-aset infrastruktur yang dimiliki Badan Pengusahaan (BP) Batam tengah memasuki masa pemeliharaan. Tujuannya adalah untuk menjaganya tetap dalam kondisi bagus agar sesuai dengan usia pakainya.
Salah satu aset yang akan memasuki tahap pemeliharaan adalah Terowongan Pelita. Terowongan yang dibangun pada tahun 2007 ini, perlu dibenahi untuk mengantisipasi resapan air yang dapat membuat strukturnya rapuh.
”Memang 90 persen kondisinya masih bagus. Tapi ada rembesan di sana dan perlu diperbaiki. Kalau tak diperbaiki akan berkarat dan kekuatan strukturnya akan hilang,” papar Kasubdit Pembangunan Jalan, Jembatan dan Transportasi Massal BP Batam Boy Zasmita, Senin (19//5).
Dia mengatakan, proses pemeliharaannya membutuhkan waktu sekitar tiga bulan dengan anggaran bantuan dari APBN mencapai Rp 6,4 miliar.
BP sebelumnya sudah dua kali mengadakan lelang pemelihaan terowongan ini. Namun karena pekerjaannya membutuhkan keahlian khusus, maka perusahaan yang mengajukan diri harus memenuhi persyaratan khusus tersebut. Sayangnya BP belum mendapatkannya.
”Ini bagaimana caranya menangani agar rembesan air tak masuk ke terowongan. Jalan di atas terowongan itu merupakan urat nadi perekonomian Batam. Jadi, kami tak bisa buka di atas atau lakukan penutupan jalan,” paparnya.
Boy menuturkan, kalau memperbaiki terowongan dari atas hanya membutuhkan anggaran tak sampai Rp 1 miliar. Namun, risikonya akan melumpuhkan kegiatan perekonomian, karena banyak kontainer yang mengangkut barang konsumsi dan bahan baku industri mondar-mandir di atas jalan tersebut.
”Maka dipakailah teknologi yang memungkinkan agar tidak mengganggu. Itulah mengapa nilainya lumayan besar, karena teknologi itu belum bisa dibuat di Indonesia,” terangnya.
Tapi, sambung Boy, dengan penggunaan teknologi tersebut membuat pemeliharaan Terowongan Pelita tidak akan mengganggu lalu lintas. Dan, setelah Lebaran, BP Batam akan melakukan lelang ulang pemeliharaan Terowongan Pelita.
”Kami tengah menyiapkan dokumen baru,” katanya.
Selain pemeliharaan terowongan, BP juga akan meningkatkan drainase utama di Tiban Koperasi. Anggarannya mencapai Rp 1,1 miliar. Begitu juga dengan jembatan penyeberangan umum (JPU) di Tiban Kampung yang sudah mulai keropos akan segera diperbaiki BP Batam.
”Kita sudah turunkan tim pemeliharaan ke sana. JPU itu masih layak meski perlu perbaikan. Keberadaannya penting karena jalur Sekupang itu kecepatan kendaraannya tinggi,” jelasnya. (leo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar