Batam (Antara Kepri) - Pemerintah Kota dan Badan Pengusahaan Kawasan
Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam sepakat untuk bersama-sama
menggarap pariwisata di kota itu, demi mendongkrak angka kunjungan
wisatawan mancanegara dan investasi sektor industri pariwisata.
"Dengan Kepala BP yang baru, sinergi Pemkot dan BP akan semakin besar untuk pariwisata," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Batam Yusfa Hendri di Batam Kepulauan Riau, Sabtu.
Direktur Humas dan Promosi BP Batam sudah berkomunikasi dengan Dinas Pariwisata dan Budaya Pemkot untuk mendiskusikan apa yang harus dikembangkan bersama.
"Pemkot meminta BP Kawasan untuk lebih memperkuat infrastruktur pariwisata. Karena penataan infrastruktur di bawah kewenangan BP, kami berharap pelabuhan dan Bandara Hang Nadim dimaksimalkan. Toilet banyak dikeluhkan wisman," ucap Yusfa.
Keduanya juga sepakat untuk melakukan promosi, dan pada tahun ini difokuskan pada negara ASEAN, sehubungan dengan program pemerintah "ASEAN Single Destination".
Kerja sama bidang pariwisata antar dua lembaga pemerintah di Batam itu, baru pertama kali dilakukan setelah bertahun-tahun. Padahal, sejatinya BP Kawasan ikut mendorong pariwisata di kota itu, tidak hanya pada bidang industri manufaktur dan galangan kapal saja.
Sejak awal Otorita Batam didirikan, ada empat bidang industri yang menjadi utama di Batam yaitu galangan kapal, perdagangan, manufaktur dan pariwisata, sehingga seharusnya sejak awal BP Kawasan Batam (dulu bernama Otorita Batam) sudah menggarap pariwisata.
"Tapi sejak saya menjabat Kepalla Dinas, tidak pernah ada kerja sama. Makanya kami menyambut baik," tutur Yusfa.
Kota Batam merupakan penyumbang angka wisman terbesar di Indonesia setelah Bali dan Jakarta. Mayoritas wisman yang datang ke Batam merupakan warga Singapura dan Malaysia, juga Korea, India dan negara-negara Eropa yang masuk ke kota itu melalui Singapura. (Antara)
"Dengan Kepala BP yang baru, sinergi Pemkot dan BP akan semakin besar untuk pariwisata," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Batam Yusfa Hendri di Batam Kepulauan Riau, Sabtu.
Direktur Humas dan Promosi BP Batam sudah berkomunikasi dengan Dinas Pariwisata dan Budaya Pemkot untuk mendiskusikan apa yang harus dikembangkan bersama.
"Pemkot meminta BP Kawasan untuk lebih memperkuat infrastruktur pariwisata. Karena penataan infrastruktur di bawah kewenangan BP, kami berharap pelabuhan dan Bandara Hang Nadim dimaksimalkan. Toilet banyak dikeluhkan wisman," ucap Yusfa.
Keduanya juga sepakat untuk melakukan promosi, dan pada tahun ini difokuskan pada negara ASEAN, sehubungan dengan program pemerintah "ASEAN Single Destination".
Kerja sama bidang pariwisata antar dua lembaga pemerintah di Batam itu, baru pertama kali dilakukan setelah bertahun-tahun. Padahal, sejatinya BP Kawasan ikut mendorong pariwisata di kota itu, tidak hanya pada bidang industri manufaktur dan galangan kapal saja.
Sejak awal Otorita Batam didirikan, ada empat bidang industri yang menjadi utama di Batam yaitu galangan kapal, perdagangan, manufaktur dan pariwisata, sehingga seharusnya sejak awal BP Kawasan Batam (dulu bernama Otorita Batam) sudah menggarap pariwisata.
"Tapi sejak saya menjabat Kepalla Dinas, tidak pernah ada kerja sama. Makanya kami menyambut baik," tutur Yusfa.
Kota Batam merupakan penyumbang angka wisman terbesar di Indonesia setelah Bali dan Jakarta. Mayoritas wisman yang datang ke Batam merupakan warga Singapura dan Malaysia, juga Korea, India dan negara-negara Eropa yang masuk ke kota itu melalui Singapura. (Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar