Hatanto Reksodiputro. Foto: Cecep Mulyana/ Batam Pos
batampos.co.id – Baru sebulan menjabat Kepala Badan
Pengusahaan (BP) Batam, Hatanto Reksodipoetro sudah menyiapkan rotasi
pejabat. Bandara Hang Nadim dan beberapa pelabuhan menjadi sasaran utama
perombakan tersebut.
Hatanto menjelaskan, perombakan struktur pejabat di bandara dan
pelabuhan ini penting dilakukan karena pelayanan di dua sektor itu
dinilai masih buruk.
“Ada beberapa aset yang menurut kita kinerjanya masih rendah. Bandara
dan pelabuhan masih jauh dari harapan,” kata Hatanto, awal pekan lalu.
Hatanto mengatakan, pelayanan di bandara dan pelabuhan di Batam harus
maksimal. Sebab untuk pengembangan kawasan perdagangan bebas Batam,
bandara dan pelabuhan adalah kuncinya.
“Ke depan harus ada perbaikan. Perubahan manajemen harus dilakukan dan memang ini butuh biaya besar,” katanya.
Menurut Hatanto kedua aset tersebut belum dijalankan untuk
pengembangan bisnis. Dan tidak juga maksimal untuk kepuasan pelanggan
dan pemakai.
Pernyataan Hatanto ini benar adanya. Misalnya untuk Bandara Hang
Nadim, luas apron atau parkir pesawat tidak memadai. Bahkan beberapa
kali pesawat harus berputar-putar di udara sambil menunggu tersedianya
lokasi parkir.
Selain itu, fasilitas umum bandara juga masih butuh banyak perbaikan.
Beberapa kali masyarakat atau penumpang kecewa karena kamar mandinya
yang sering kotor.
Demikian halnya dengan pelayanan di pelabuhan yang masih kerap
dikeluhkan. Misalnya di Pelabuhan Punggur. Selain parkir yang sempit,
fasilitas pendukung juga banyak dikeluhkan. Seperti fasilitas x-ray yang
tak berfungsi.
Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution
meminta tujuh unsur pimpinan BP Batam bekerja cepat memperbaiki iklim
investasi di Batam. Darmin memberikan tenggat waktu tiga sampai empat
tahun untuk mengembalikan kejayaan ekonomi di kota industri ini.
“Kami masih sekitar 1 bulan 5 hari di sini. Masih banyak yang harus dipelajari,” kata Hatanto.
Meski terbilang singkat, Hatanto mengaku menerima ‘tantangan’
tersebut. Dia optismistis, dalam empat tahun ke depan iklim investasi di
Batam akan jauh lebih baik dari saat ini.
Untuk itu, dia berharap proses audit yang dilakukan Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) segera selesai. Dengan begitu, unsur
pimpinan BP Batam bisa segera bekerja dengan maksimal.
“Karena hasil audit ini nanti akan sangat menentukan, kemana arah kita nanti. Ini dilakukan audit secara menyeluruh,” katanya.
Menurutnya, kepastian merupakan hal penting dalam menumbuhkan
investasi di Batam. Baik kepastian hukum, aturan, dan kebijakan lainnya.
Selain itu, pelayanan yang lebih baik juga sangat menentukan. Untuk
itu, BP Batam ke depan mendorong untuk meningkatkan pelayanan secara
elektronik. Selain lebih mudah, layanan secara online juga akan lebih
transparan.
“Jadi pertemuan orang harus dihilangkan. Kepastian hukum bagi investasi juga harus tetap diutamakan,” katanya.
Untuk mendukung investasi ini, BP Batam juga akan terus membenahi
infrastruktur. Seperti pembangunan jalan raya dan jalan tol, serta
penambahan waduk untuk menyuplai kebutuhan air bersih.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Kepri, Nurdin Basirun, mengatakan
pengembangan Kepri dan Batam pada khususnya sangat memungkingkan bisa
bersaing bahkan lebih maju dari daerah lain. Menurutnya, yang paling
penting adalah adanya harmonisasi antara Pemko Batam dan BP Batam.
Menurutnya, Kepri harus bisa menangkap peluang dari keberadaan Selat
Malaka yang sangat padat dilintasi kapal asing. Tetapi menurutnya, semua
hal tersebut harus sejalan dengan peraturan dan undang-undang yang
berlaku.
Ia mengatakan, sekitar 21.000 undang-undang dan peraturan tidak pro
dengan investasi di Indonesia. Termasuk 3.000 perda di Indonesia yang
tidak mendukung pengembangan investasi.
“Jika ini diselesaikan, maka bukan hanya di Kepri atau di Batam, tetapi investasi di Indonesia akan terus meningkat,” katanya. (ian/bpos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar