Rombongan Pascasarjana USU saat diterima pihak BP Batam. (Foto: Ist/Batamnews)
BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Sebanyak 25 mahasiswa
Program Magister Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan (PWD)
Pascasarjana USU melakukan kunjungan lapangan (field trip) ke Badan
Pengusahaan (BP) Batam pada Senin (16/5/2016) pagi.
Ketua Prodi, Dr. Lic.Rer.reg. Sirojuzilam, SE dalam sambutannya
mengatakan tujuan kunjungan tersebut untuk memperoleh informasi
pengelolaan Batam dan sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswanya.
“Di Indonesia terdapat 7 PTN yang mengembangkan sekolah perencanaan
oleh karenanya bagi peserta dapatkan informasi sebanyak mungkin dari BP
Batam,” ujarnya Sirojuzilam dalam rilis yang diterima batamnews.co.id,
Senin (16/5/2016).
Ia mengungkapkan status Batam dengan segala kelebihan dapat dijadikan
sebuah konsep implementasi untuk perkembangan di suatu daerah lainnya.
“Batam ini unik perlu perhatian pemerintah pusat untuk memberikan
prioritas bagi daerah Sumatera khususnya Kepri karena kita langsung
berhadapan dengan negara luar,” katanya.
Direktur Promosi dan Humas BP Batam, Purnomo Andiantono mengucapkan
apresiasi atas kunjungan yang dilakukan kepada BP Batam. Ia berharap
dapat memberikan masukan dan pembelajaran bagi rekan rekan mahasiswa
yang mana Batam merupakan daerah khusus Kawasan perdagangan bebas dan
pelabuhan bebas.
Andi menambahkan terbentuknya dan kewenangan BP Batam juga
berdasarkan Keputusan Presiden no 41 tahun 1973 tentang daerah industri
pulau Batam dan Peraturan Presiden Republik Indonesia no 87 tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Batam, Bintan, Dan Karimun serta
peraturan perundangan lainnya.
Pada umumnya dalam diskusi tersebut peserta banyak menanyakan
hubungan kerja dengan Pemerintah Daerah, anggaran, dan perubahan status
FTZ menjadi KEK serta bagaimana menjalankan Badan Otorita Danau Toba.
Hal itu disampaikan salah satu peserta Winsor Nababan, Bupati
Tapanuli Utara, ia meminta penjelasan pembagian kewenangan dimana Danau
Toba nantinya akan dibentuk Badan Otorita Danau Toba yang mana agar
tidak terjadi tumpang tindih ketika dibentuknuya peraturan perundangan
Badan tersebut.
Menanggapi hal itu, Andi menyarankan perlu dilakukannya persiapan
kelembagaan secara terencana kemudian bagaimana penyusunan dan struktur
anggaran dan pembagian wilayah kerja otorita Danau Toba sesuai RTRW
daerah. Karena menurutnya pembentukan Badan tersebut untuk pertumbuhan
ekonomi daerah dan bagaimana meningkatkan invesatsi dan memberikan
kemudahan bisnis.
Hadir mendampingi Plh Kasubdit Humas, Afhtar Fallahziz, Kasi
Penyiapan Materi , Djohan Effendi, dan Sekretatris Magister Perencanaan
Pembangunan Wilayah Pedesaan USU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar