Senin, 7 Desember 2015 (Sumber: Batam Today)
BATAMTODAY.COM, Jakarta - Presiden
Joko Widodo (Jokowi) menilai perlunya langkah frontal dalam memperbaiki
iklim investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam, Bintan dan
Karimun (BBK) yang telah ditetapkan dengan fasilitas kawasan perdagangan
bebas dan pelabuhan bebas/free trade zone (FTZ).
Langkah frontal itu antara lain seperti memperbaiki
kelembagaan, tata kelola, dan kinerja di kawasan FTZ seperti terjadi
pada hubungan antara Badan Pengusahaan (BP) Batam dengan Pemerintah Kota
(Pemko) Batam.
"Saya
kira perlu langkah perbaikan yang sangat frontal," kata Presiden Jokowi
saat membuka rapat terbatas Keanggotaan Badan Pengusahaan Kawasan
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam di Kantor Presiden, Jakarta,
Jumat (4/12/2015).
Jokowi
berharap, jangan sampai ada benturan antara BP Batam dengan Pemko
Batam, terutama dalam hal perizinan dan pelayanan investasi.
Presiden mengatakan, dalam rapat tersebut akan dibicarakan masalah manajemen kawasan FTZ di BBK, serta Sabang. "Dalam paket kebijakan ekonomi, pemerintah telah menetapkan delapan Kawasan Ekonomi Khusus," ujar Presiden.
Dalam
paket kebijakan ekonomi VI lalu, ada delapan KEK yang telah ditetapkan
melalui peraturan pemerintah menjadi wilayah khusus yang akan
dikembangkan.
Pertama, Tanjung Lesung, Banten. Kedua, Sei Mangke, Sumatera Utara (Sumut). Ketiga, Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Keempat,
Bitung, Sulawesi Utara (Sulut). Kelima, Mandalika, Nusa Tenggara Barat
(NTB). Keenam, Morotai, Maluku Utara. Ketujuh, Tanjung Api-Api, Sumatera
Selatan. Kedelapan, Maloy Batuta Trans Kalimantan, Kalimantan Timur.
Dari
delapan kawasan itu, dua di antaranya pengoperasiannya sudah
dicanangkan oleh Presiden Jokowi di 2015 ini. Namun, fasilitas yang
diberikan baru tuntas pembahasannya dan draft peraturan pemerintah sudah
diparaf Presiden.
"Dan,
saya berharap agar KEK ini segera bisa berjalan bisa direalisasikan ada
investasi-investasi, arus modal masuk, arus uang masuk ke
kawasan-kawasan ini, dan kita harapkan ada Foreign Direct Investment
sebagai penggerak ekonomi wilayah ini juga betul-betul bisa segera
terealisasi," katanya.
Dengan begitu, Presiden menilai, pertumbuhan ekonomi di FTZ dan daerah di sekitarnya juga bisa bergerak baik. Presiden berharap persoalan-persoalan yang menghambat di kawasan tersebut bisa segera diselesaikan.
"Kalau
ini segera bisa diputuskan pada hari ini, terutama di Badan Pengusahaan
Kawasan yang ngantri banyak sekali dan sudah bertahun-tahun tidak
terurus," katanya.
Presiden menegaskan,
sudah saatnya pemerintah memberikan perhatian khusus kepada Badan
Pengusahaan Kawasan, terutama di BBK dan Sabang agar investasi dapat
segera masuk secara maksimal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar