|
BP BATAM, Jakarta - Batam
Pengusahaan (BP) Batam menerima Daftar Pelaksanaan Isian Anggaran (DIPA)
alokasi Anggaran Rencana Kerja BP Batam Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp
1,169 triliun yang mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya sebesar
Rp 1.101.608.696.000. DIPA tersebut
diserahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Kepala BP Batam Mustofa
Widjaja di Istana Negara pada Senin (14/12/2015) lalu.
"Alokasi
Anggaran Rencana Kerja BP Batam Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp
1.169.799.756.000,- kata Kepala BP Batam Mustofa Widjaja di Jakarta,
Rabu (16/12/2015).
Menurut Mustofa, usulan
penambahan anggaran sebesar Rp 145,5 miliar yang diajukan BP Batam
miliar, setelah pagu anggaran indikatifnya pada tahun anggaran (TA)
2016 dipotong Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sebesar Rp 37,966
miliar ditolak dalam ditolak pemerintah dalam Rapat Badan Anggaran DPR
beberapa lalu, meskipun telah disetujui Komisi VI DPR.
"Usulan kita ditolak, jadi alokasi anggaran RKP 2016 tetap meskipun ada kenaikan," katanya.
Sebelum
dipotong pagu indikatif BP Batam Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp 1,207
triliun, namun setelah mengalami pemotongan pagu anggarannya tinggal Rp
1,169 triliun.
Berdasarkan Surat Bersama
Menteri Keuangan dan Kepala Bappenas No.0082/M.PPN/04/2015 dan
S-288/MK.02/2015 tertanggal 15 Juli 2015, pagu indikastif Rencana Kerja
BP Batam Tahun Anggaran 2016 ditetapkan sebesar 1.207.766.532.00.
Kemudian
pada 7 Juli 2015, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro melalui
suratnya No.S-505/MK.02/2015 melakukan pemotongan pagu anggaran sebesar
Rp 37.966.766.000, sehingga pagu anggaran BP Batam menjadi Rp
1.169.799.756.000.
"Pemotongan anggaran bukan
hanya terjadi di BP Batam, tetapi di semua kementerian dan lembaga untuk
dilakukan penghematan anggaran. BP Batam dipotong Rp 37,966 miliar,"
katanya.
Akibat pemotongan tersebut, beberapa
target kinerja yang akan dicapai pada 2016 perlu dilakukan penyesuaian,
apalagi usulan penambahan anggaran BP Batam juga ditolak pemerintah.
"Dengan
adanya pemotongan tersebut mengakibatkan target kinerja yang ingin
dicapai pada belanja modal perlu penyesuaian kembali, khususnya dalam
kegiatan peningkatan dan pengembangan infrastruktur pelabuhan laut yang
mana mengurangi peralatan bongkar peti kemas," katanya.
Namun,
meskipun anggaran RKP Tahun Anggaran 2016 dilakukan pemotongan dan
hanya dialokasikan sebesar Rp 1,169 triliun, BP Batam akan tetap
memaksimalkan kinerjanya dengan program prioritas.
Antara
lain difokuskan untuk pembangunan tahun jamak yg dimulai pada Tahun
Anggaran 2016 seperti pembangunan dermaga curah kabil dengan waktu
pelaksanaan 30 bulan dgn nilai pekerjaan Rp 225 milyar.
Lalu, pembangunan Gedung B Rumah Sakit BP Batam dengan waktu pelaksanaan 24 bulan dengan total biaya Rp.213,5 miliar .
"Di
samping itu, pada tahun 2016 BP Batam menyelesaikan pembangunan
terminal domestik Telaga Punggur dan Termimal Domestik Sekupang,"
katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar