|
||||||||||||
Kepala BP Batam Mustofa Widjaja saat menyambut kedatangan delegasi Yokohama City. (Foto: Humas BP Batam)
|
BATAM, BP Batam - Delegasi Yokohama
City dan perusahaan asal Jepang Iforcom melakukan kunjungan ke Badan
Pengusahaan (BP) Batam yang menawarkan konsep Smart City di Batam, Kamis
(3/12/2015). Pertemuan tersebut bertujuan untuk memberikan laporan dan
memperoleh informasi terbaru dalam bidang energi terbarukan dan
pengelolaan limbah.
Dalam pertemuan di lantai 8 Gedung Bida BP
Batam tersebut, Development Cooperation Division of Yokohama, Yasuaki
Nakamura menjelaskan bahwa Iforcom merupakan salah satu perusahaan
Jepang yang bergerak di bidang lingkungan.
Perusahaan
yang terletak di Yokohama pada awalnya berbasis IT (sistem industri
listrik) kemudian berkembang membuat sistem untuk penghematan energi dan
lingkungan. Iforcom telah membuka perusahaan di Filipina dan Indonesia.
Fokus Iforcom sekarang adalah upaya
mengurangi biaya energi. Upaya atau mereduksi listrik tersebut dapat
diterapkan di rumah sakit, industri, dan gedung pendidikan
(sekolah,universitas).
"Sebagai contoh pertama
kali di Piccaso hotel, Filipina dengan konsep yang kami tawarkan dapat
mereduksi listrik rata-rata 21,5% dari penggunaan listriknya,†kata
Yasuaki Nakamura.
Sedangkan Kepala BP Batam
Mustofa Widjaja menyambut baik kehadiran para delegasi dalam hal ini tim
Yokohama City yang terdiri dari Pemerintah Jepang, IGES, Iforcom dan
Finetech menawarkan sebuah konsep Batam sebagai smart island dan green
city.
"Konsep yang ditawarkan sangat menarik
sesuai dengan visi dan misi BP Batam berwawasan lingkungan, kami, BP
Batam akan selalu mendukung, nantinya kami akan mendiskusikan dengan tim
agar bisa segera terealisasikan di tahun depan," kata Mustofa.
Menurutnya,
proyek pengelolaan limbah atau reduksi listrik bisa diterapkan di
airport/bandara Hang Nadim, rumah sakit, dan kawasan industri. Ia
meyakinkan hubungan kedua Negara akan semakin erat. Melalui city to city
semoga dapat memperlancar dukungan dari pemerintah.
"Sarana
umum seperti itu sangat dominan penggunaan listrik terutama bandara
dimana mulai dari ac/pendingin ruangan, runway lighting, energi yang
digunakan sangat besar diharapkan dapat mereduksi penggunaan listrik,"
ucap Mustofa.
Ia menambahkan, informasi saat
ini BP Batam juga telah memiliki kerjasama dengan Pemerintah Korea dalam
hal water and waste threatment/pengelolaan limbah dan air di kawasan
Batam Centre dan sekitarnya sehingga ia menyarankan agar konsep yang
ditawarkan oleh Yokohama City diberikan kepada bandara, terminal, rumah
sakit, dan sarana umum lainnya.
Pada hari
sebelumnya, Rabu (2/12/2015) para delegasi telah memberikan presentasi
mengenai progress report dari studi lapangan yang dilakukan di Bandara
Hang Nadim dan RSBP kepada pemerintah dan pihak swasta berkaitan dengan
energi, teknologi, dan limbah yakni pengelola Bandara Hang Nadim, Rumah
Sakit Umum di Batam, pengelola terminal ferry, pelaku industri, hotel,
dan restoran di Gedung Marketing Centre BP Batam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar