Batam (Antara Kepri) - BP Batam bersama Universitas Indonesia, Badan
Kepegawaian Nasional mengetes 13 orang pendaftar untuk mengisi jabatan
Direktur dan General Manager Bandara Internasional Hang Nadim Batam yang
segera berstatus Badan Usaha Bandar Udara (BUBU).
"Ada 19 yang mendaftar, namun saat tes hanya 13 orang yang datang. Tes dilaksanakan pada 21-23 Desember di Jakarta," kata Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso di Batam, Selasa.
"Ada 19 yang mendaftar, namun saat tes hanya 13 orang yang datang. Tes dilaksanakan pada 21-23 Desember di Jakarta," kata Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso di Batam, Selasa.
Ia mengatakan, dari 13 peserta tersebut 10 orang di antaranya dari internal pegawai Bandara Internasional Hang Nadim Batam, 2 orang dari PT Ankasa Pura, dan 1 orang dari umum.
Ke-13 peserta tersebut, kata dia, akan memperebutkan satu posisi Direktur dan empat General Manager di Bandara Internasional Hang Nadim Batam yang segera berstatus BUBU dan menjadi percontohan secara nasional.
Untuk posisi manajer yang diikuti 22 orang, kata dia, tes dilaksanakan di Batam.
"Pengumuman pada 4 Januari mendatang. Selanjutnya ada tes lain yang diperkirakan selesai pada 15 Januari 2016. Sebelum nantinya Hang Nadim diresmikan menjadi BUBU," kata Suwarso.
Dengan status sebagai BUBU, maka manajemen Bandara Hang Nadim Batam bisa menentukan segala sesuatu mengenai kebijakan di Bandara dengan hanya mengajukan ke BP Batam sebagai pemilik bandar udara.
"Yang jelas akan tingkatkan pelayanan. Kalau ada perbaikan dan penambahan akan dilakukan oleh BP Batam. Karyawan Hang Nadim terdiri dari PNS dan non PNS," kata dia.
Menurut Suwarso, saat ini komposisi pegawai Bandara Internasional Hang Nadim Batam terdiri dari 85 persen dari BP Batam dan 15 persen dari Kementerian Perhubungan. Hingga saat ini status Hang Nadim merupakan bandara milik BP Batam dan dikelola bersama dengan Kementerian Perhubungan.
Jika status BUBU diresmikan awal 2016, maka pegawai dari kementerian diberikan pilihan untuk tetap berada di Hang Nadim atau dikembalikan untuk bertugas pada bandara lain.
"Nantinya akan diberi pilihan. Kalau yang tidak mau lagi di Hang Nadim akan dikembalikan ke kementerian," kata dia. (Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar