|
BATAM, BP Batam - Badan Pengusahaan
(BP) Batam melalui Direktorat Lalu Lintas Barang mengadakan Focus Group
Discussion (FGD) terkait rencana induk pengembangan Batam Techno Park
(BTP) di Gedung Marketing BP Batam pada Jumat (11/12/2015) pagi.
Hadir
sebagai narasumber diantaranya Ignatius Warsito, Direktur Industri
Elektronika dan Telematika, Anugerah Widiyanto, Kepala Balai Inkubator
Teknologi BPPT, Priyono, Group Leader Seksi Kerjasama dan
Permasyarakatan BPPT, Yudi Adhi Purnama Kasubdit Analisis Kebijakan
Telematika Kemenko, Basuki Rachmatul Alam, Rektor STEI Institut
Teknologi Bandung, dan peserta stakeholder lokal terdiri dari Pemprov,
BP Batam, Bappeda Kota Batam, dan Politeknik Negeri Batam.
Pembahasan
FGD tersebut fokus pada isu tim persiapan dan percepatan Batam Techno
Park, Kelembagaan Organisasi, transformasi industri manufaktur ke bidang
jasa, kepemilikan aset, dan industri pendukung berjalannya BTP.
Ignatius
Warsito, Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenpri dalam
sambutannya mengatakan diperlukan kerjasama pada setiap stakeholder.
"Kami
sangat berharap keterlibatan pihak swasta dan komitmen dari berbagai
stakholder sehingga pengelolaan BTP nantinya berkembang fleksibel," kata
Ignatius.
Pada kesempatan tersebut, selaku
Moderator FGD Tri Noviantra, Direktur Lalin Barang BP Batam memaparkan
secara umum rencana induk pengembangan BTP. Kekuatan Batam menurut Tri
dari kajian lembaga konsultan, frost and sullivan, Batam terletak di
jalur pelayaran Internasional yang merupakan selat tersibuk di dunia,
keterkaitan dengan Singapura sebagai Internasonal logistik.
"Dengan
Batam Techno Park dapat mewujudkan kesejahteraan dan kualitas skill
masyarakat, menciptakan pelaku bisnis berbasis teknologi," ungkapnya.
Tri
menambahkan roadmap BP Batam untuk industri setelah 2015 menciptakan
transformasi industri bernilai tambah tinggi, mengembangkan sektor jasa,
dan membangun konektivitas antar pulau.
"Fokus
pengembangan industri akan dilakukannya diversifikasi dimana industri
yang sudah ada diperbaharui contoh green industry bertransformasi
menjadi light emited diode, kemudian membangun gateway logistic hub,"
kata Tri Novianta.
Melalui FGD tersebut BP Batam
banyak mendapat masukan dari narasumber, Anugerah Widiyanto, Kepala
Balai Inkubator Teknologi BPPT menyarankan pengembangan BTP harus bisa
memfokuskan bidang industri yg seperti industri paling menonjol.
"Saya
melihat banyak potensi industri yang dapat diarahkan skala nasional
dari Batam ini, namun perlu dikaji kembali fokus seperti apa yang dapat
ditonjolkan," ucapnya.
Priyono, Kepala Seksi
Kerjasama dan Pemasyarakatan BPPT memberi masukan berupa pembentukan
kelembagaan dan SK kerja, tolak ukur pengembangan BTP terciptanya usaha
berbasis teknologi.
"BTP dapat diawali dengan
pembangunan ruang manajemen dan ruang inkubator kemudian bentuk struktur
kelembagaannya dapat secara profesional secara pengelolaannya,"
ujarnya.
Yudhi Adhi, Kasubdit Analisis Telematika
Kemenko mengapresiasi itikad baik dari BP Batam dan Pemerintah Daerah
untuk peningkatan percepatan ekonomi dan kualitas SDM. Ia meyakinkan
akan membawa program ini kepada rapat Kementrian Ekonomi di pusat
Basuki
Alam, Rektor STEI ITB menjelaskan roh daripada techno park adalah
pengetahuan sumber daya manusianya dimana bersumber dari pemerintah,
perguruan tinggi, dan industri. Sehingga menurutnya nanti BTP berbentuk
industri berbasis pengetahuan.
"Diperlukan peran
pemerintah dan perguruan tinggi dan industri yang seimbang selain itu
kita juga dapat mengadopsi dari sistem/cara dari industri China dengan
mengeluarkan produk sendiri," kata Basuki.
Diharapkan
FGD tersebut dapat menemukan kelebihan-kelebihan bagi BTP, menciptakan
payung hukum dan komitmen bagi pemimpin kedepan untuk pengembangan BTP
yang mandiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar