Kamis, 28 November 2019 (Sumber: https://batam.tribunnews.com)
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam
bersama Pemerintah Kota Batam melaksanakan pembersihan eceng gondok di daerah
tangkapan air waduk Duriangkang, Kamis (28/11/2019) pagi.
Kegiatan ini melibatkan 500 personel.
Kegiatan gotong royong ini melibatkan lintas satuan kerja
terdiri dari Kantor Pengelolaan Air dan Limbah BP Batam,
Ditpam BP Batam,
Pol PP, Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup kota Batam, dan TNI-Polri.
Kepala BP Batam,
Muhammad Rudi mengatakan, kegiatan pembersihan tersebut merupakan peran
pemerintah dalam menjaga ketersediaan air di kota Batam dan ingin menunjukkan
kepada masyarakat untuk bersama melestarikan lingkungan terutama waduk di
Batam.
“Kegiatan ini adalah bentuk kerja sosial yang akan
menyelamatkan seluruh kota Batam yaitu menyelamatkan air agar tidak berkurang
dan bisa dinikmati, digunakan untuk keperluan masyarakat,” ujar Rudi saat
memberikan arahan apel pelaksanaan pembersihan eceng gondok di alun-alun Engku
Putri, Batam Centre.
Pesatnya pertumbuhan eceng gondok di perairan waduk
Duriangkang saat ini tumbuh dengan luasan 180 hektare di permukaan waduk seluas
2.300 hektare tersebut.
Hal ini menurutnya jelas dapat mengkhawatirkan ketersediaan
debit air di Kota Batam.
Di sisi lain Rudi tidak menampik keterbatasan anggaran untuk
merevitalisasi waduk. Untuk itu pihaknya menginisiasi kegiatan pembersihan
waduk dengan melibatkan SDM yang dimiliki.
“Saya ingin mengetok hati Bapak Ibu semua bahwa menjaga
ketersedian tanggungjawab kita semua, saya berharap kita bekerja bersama
mendukung pembangunan untuk masa depan Batam yang kita cintai,” katanya.
Sementara Kepala Kantor Air dan Limbah BP Batam Binsar
Tambunan menyatakan akan terus berupaya menjaga ketersediaan air waduk baik
melibatkan masyarakat maupun dukungan penyediaan alat yaitu harvester eceng
gondok atau alat pengumpul.
Menurutnya dengan hadirnya alat tersebut dapat secara
efisien dan efektif memulihkan waduk yang tercemar eceng gondok mengingat waduk
Duriangkang menjadi sumber air baku di Batam terbesar dimana 70 persen air baku
digunakan untuk memenuhi kebutuhan air baku di kota Batam.
“Pagi ini kita lakukan secara manual dan akan disusul masuk
dua alat berat yakni Amphibius Excavator dan truck, dilaksanakan selama dua
minggu kedepan dan minggu depan akan datang alat apung pemecah eceng gondok
yaitu harvester eceng gondok artinya secara berkesinambungan ini mulai kita
lakukan,” jelas Binsar.
Ia meyakini dalam enam bulan kedepan akan terlihat hasil
yang signifikan atas pembersihan tersebut.
“Area 180 Ha cukup luas dengan Harvester hanya mampu
membersihkan 4.000 meter persegi per hari artinya hari alat itu akan bekerja
selama enam bulan kedepan mulai tahun depan sehingga akan nampak nyata
perubahan kedepannya,” ujarnya.
Hadir dalam kegitan gotong royong pembersihan eceng gondok
Anggota Bidang Pengusahaan, Syahril Japarin, Direktur Pemanfaatan Aset,
Direktur Lalu Lintas Barang BP Batam,
Direktur Pengamanan BP Batam dan Kepala Satpol PP Pemerintah
Kota Batam. (*/tribunbatam.id/Roma Uly Sianturi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar