BATAMKOTA – Badan Pengusahaan (BP) Batam melakukan kunjungan ke Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Jakarta untuk Indonesia. Dalam pertemuan itu BP Batam memaparkan perkembangan investasi di Batam.
Khususnya perkembangan ekonomi digital pada Kawasan Ekonomi Khusus, seperti bidang Maintenance Repair Overhaul (MRO) pada Bandara Internasional Hang Nadim, bidang kesehatan pada RS BP Batam, serta pengembangan logistik pada Pelabuhan Batu Ampar.
Direktur Promosi dan Humas, Dendi Gustinandar, mengatakan bidang kemaritiman di negara Belanda terbilang sangat maju. Hal ini dinilai menjadi peluang bagi Batam untuk bekerja sama, khususnya dengan Pelabuhan Rotterdam, dapat terbuka.
“Kami berharap ke depan ada kerjasama yang bisa dibangun antara Belanda dengan Batam,” kata Dendi, Minggu (17/11).
Dalam pertemuan itu Dendi Gustinandar yang didampingi oleh Kabag Hubungan Antarlembaga Inda Eka P dan Kasubdit Promosi Ariastuty S, juga menjelaskan peningkatan fasilitas dan peluang bisnis di Batam sangat memungkinkan, mengingat letak Batam yang strategis di Selat Malaka.
Wakil Kepala Bidang Ekonomi, Joost Nuijten dan Penasehat Kebijakan Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Jakarta, Lukas Rahmidin mengapresiasi upaya BP Batam dalam menjalin hubungan baik dengan berbagai Kedutaan dan mengaku tertarik pada potensi kemaritiman Batam setelah mendengar pemaparan dari BP Batam.
Selain di bidang maritim, Belanda juga tertarik untuk mengetahui lebih lanjut perkembangan ekonomi digital yang begitu maju di Batam.
“Indikasi suksesnya Batam menjadi daerah ekonomi digital dapat terlihat dengan lebih dari 70 tenan start up yang ada di sana,” kata Joost.
Industri bidang MRO juga diakui Wakil Kepala Bidang Ekonomo sangat berpeluang besar untuk dapat dikembangkan. Dalam kesempatan tersebut, mewakili Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Jakarta, Joost menawarkan diri untuk memfasilitasi pertemuan BP Batam dengan Pengusaha Belanda. Ahmad Rohmadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar