Minggu, 10 November 2019 (Sumber: https://batam.tribunnews.com)
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pengembangan konsep pengelolaan
air dan limbah secara terpadu tengah ditawarkan BP Batam.
Konsep tersebut untuk mendukung ketersediaan air di Batam,
Rempang dan Galang hingga 30 tahun mendatang.
Hal itu disampaikan Kepala Kantor Air dan Limbah BP Batam,
Binsar Oktavidwin Tambunan, usai menjadi pembicara dalam rangkaian forum
Indonesia Infrastruktur Week 2019 dengan tajuk “Outlook integrated Utilities
Infrastruktur in Indonesia” di JIExpo, Jakarta, belum lama ini.
"Kami menggambarkan mengenai Batam integrated total
water management di mana menyinergikan antara potensi ketersediaan air,
pengelolaan air limbah, desilanisasi dan daur ulang (rycycle) sistem sehingga
hal ini bisa mendukung ketersediaan air sampai tahun 2045 mendatang," ujarnya.
Binsar juga menjelaskan bahwa konsep Batam Integrated Total
Water Management tersebut merupakan solusi untuk menambah pasokan air bersih di
Batam. Dengan prosedur diolah melalui teknologi, recycle dan desinalisasi untuk
memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat dan industri.
“Mulai dari air hujan
yang ditampung di tujuh waduk kemudian diolah menjadi air bersih, air bersih
dalam perjalanannya akan menjadi air limbah, ini akan diolah sehingga tidak
mencemari lingkungan maupun sumber air kita,” ujarnya.
Pesatnya pertumbuhan penduduk dan konsumsi air untuk
industri dan domestik menghasilkan sebesar 70 persen penggunaan air
bersih.
"Waduk kita tidak cukup, kita harus mengintegrasikan
sumber air, mengembnagkan konsep-konsep sumber air lainnya, sehingga kita bisa
memenuhi sumber air, baik melalui recycle air limbah juga pengelolaan
desinalisasi. Karena diketahui kebutuhan air Barelang sampai dengan tahun 2045
sampai tujuh ribu liter per detik atau dua kali kebutuhan air kita saat
ini,"paparnya
Ia meyakini melalui solusi total yang ditawarkan akan banyak
pihak swasta yang terlibat dalam mengembangkan peningkatan pengelolaan air dan
limbah di Batam.
"Investasi di bidang air menarik, seperti diketahui
konsesi ATB selama 25 tahun telah menjadi terbaik di Indonesia. Keuntungan
profit nya cukup, kemampuan daripada ability to pay masyarakat Batam cukup,
sehingga kita rasa banyak investor yang tertarik tanpa perlu jaminan penuh dari
pemerintah,” katanya. (*/rus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar