TRIBUNBATAM.id, BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam
menggelar Agenda Workshop Penyusunan Rencana Strategis BP Batam TA 2020-2024,
pada tanggal 20 - 22 November 2019, bertempat di Harris Hotel Batam.
Agenda ini diselenggarakan guna merancang dan menyusun
Rencana Strategis (RENSTRA) BP Batam tahun 2020-2024 yang disesuaikan dengan
RPJMN 2020-2024 sesuai penjabaran Visi Misi Presiden RI Joko Widodo tahun
2020-2024.
Adapun BP Batam telah menetapkan fokus pengembangan Batam 5
tahun ke depan untuk mendukung RPJMN 2020-2024 dengan sektor unggulan yakni
Manufaktur, Jasa, Logistik dan Pariwisata.
Wakil Kepala BP Batam Purwiyanto didampingi Anggota Bidang
Pengelolaan Kawasan dan Investasi Sudirman Saad dan Anggota Bidang Pengusahaan
Syahril Japarin, membuka agenda pada 20 November malam dan mengatakan bahwa
penyusunan rencana strategis tahun 2020-2024 merupakan proyeksi 5 tahun kedepan
bernuansa perencanaan yang berpotensi pada penerimaan, serta berdampak pada
akselerasi pencapaian target visi misi pemerintah.
“Saya optimis 5 tahun ke depan kondisi BP Batam akan lebih
baik. Mari fokus bekerja untuk Batam yang lebih baik. Perhatikan kecepatan kita
bekerja, melayani untuk semua," sambutnya optimis membuka agenda
penyusunan Renstra BP Batam 2020-2024.
Selanjutnya pada agenda hari kedua (21/11/2019) lalu, Kepala
Biro Perencanaan Program dan Litbang Horman Pudinaung selaku ketua tim
penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) BP Batam menjelaskan bahwa agenda ini
bertujuan untuk menyusun bersama, melakukan pemetaaan bersama arah pembangunan
BP Batam ke depan sesuai dengan RPJMN 2020-2024, yang mana visi misi BP Batam 5
tahun mendatang disesuaikan dengan RPJMN 2020-2024 sebagaimana visi misi
Presiden Republik Indonesia.
“Kita mau supaya arah
pemetaan kita dari BP Batam selama 5 tahun ke depan ada tujuanya, sehingga kita
tidak berjalan nanti asal aja, tapi mau diarahkan kita mau prioritas yang bisa
kita ambil dan sepakati bersama untuk pembangunan Batam ke depan.
Artinya kita tidak ada punya visi lain-lain lagi, BP Batam
tinggal menjalankan apa yang diinginkan pemerintah, kita jalankan sektor apa
saja untuk mendukung visi misi presiden," kata Horman.
Agenda ini menghadirkan 3 narasumber, yakni dari Ika Retno
Wulanday ST, MSc, Kepala Sub Direktorat Kawasan Strategis, Direktorat
Pengembangan Wilayah dan Kawasan Bappenas, Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional RI / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Tria Hesti
Saptari S.Sos Kasubdit Kerja Sama Standardisasi Tata Kelola Perizinan dan Non
Perizinan Penanaman Modal Daerah Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan
Pengamat Regulasi sekaligus Praktisi Hukum Ampuan Situmeang.
Ika Retno Wulandary dari Bappenas menjabarkan bahwa (Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 mendatang merupakan
terjemahan dari Visi Misi Presiden RI, maka Visi Misi Lembaga merupakan rencana
strategis perwujudan Visi Misi Presiden, tidak ada lagi Visi Misi Menteri.
Sesuai arahan Presiden, untuk mendongkrak ekonomi Indonesia,
Bappenas menetapkan fokus pembangunan pada akselerasi wilayah prioritas
nasional untuk menangkap peluang ekonomi di ASEAN.
Ia juga memaparkan _milestone positif_ bahwa Wilayah Project
Batam-Bintan masuk dalam Proyek Prioritas Nasional Utama Pemerintah 5 tahun ke
depan.
Pembangunan Batam-Bintan ini diharapkan oleh pemerintah
menjadi motor pendongkrak ekonomi nasional dengan konsep pengembangan wilayah
untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan, sehingga tercipta ketahanan
ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas.
“Batam memegang peranan penting dengan latar belakang yang
sudah sangat matang dalam menarik investor. Batam merupakan KPBPB paling
dominan dengan pertumbuhan paling baik dari KPBPB lain di Indonesia. Penguatan
Pusat Pertumbuhan di wilayah ini menjadi prioritas Presiden yang kami jabarkan
dalam RPJMN 2020-2024," jelas Ika.
Kematangan Batam sebagai KPBPB (Kawasan Perdagangan Bebas
dan Pelabuhan Bebas) di Indonesia dan dianggap paling maju secara ekonomi dibanding
KPBPB lainnya, membuat pemerintah membentuk projet Batam-Bintan agar tercipta
pemerataan ekonomi dengan strategi pertumbuhan dan pendekatan koridor
pemerataan berbasis wilayah pulau, sehingga Bintan daerah sekitarnya dapat
turut didongkrak pertumbuhan ekonominya oleh Batam sehingga terwujud akselerasi
pembangunan ekonomi kepulauan untuk mendukung ketahanan ekonomi nasional.
Sementara itu di sisi BKPM, menjabarkan 2 dari 5 Fokus
Presiden 2020-2024 yang menjadi peran dari BKPM dan harus diterjemahkan dengan
baik oleh BP Batam yakni Simplifikasi Regulasi dan Simplifikasi Birokrasi.
Ia juga menambahkan bahwa Batam menyumbangkan sektor
industri manufaktur yang Paling besar sebagai salah satu industri prioritas
nasional dari 6 (infrastruktur, industri manufaktur, maritim, agrikultur,
pariwisata, industri lifestyle) sektor prioritas penanaman modal menuju
Industri 4.0, termasuk ekonomi digital dan pendidikan yang akan menjadi katalis
untuk mendorong 6 (enam) sektor prioritas menuju Making Indonesia 4.0.
Kedepan bersama Batam, maka Rempang dan Galang diharapkan
dapat turut mendukung industri pioner yang ada di Batam yakni sektor
Manufaktur.
Usai paparan dari narasumber, agenda berlanjut dengan
penyusunan Renstra 2020-2024 dilanjutkan dengan Rapat Pleno Konsolidasi Hasil
Mapping Rencanan Kegiatan BP Batam 2020-2024 dan Perumusan Hasil Rancangan Awal
Renstra 2020-2024. (tribunbatam.id/ Roma Uly Sianturi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar