Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Jumat, 01 November 2019

BP Batam Lakukan Ini di Area Dam Duriangkang

Kamis, 31 Oktober 2019 (Sumber: https://batampos.co.id)


batampos.co.id – Kerusakan daerah tangkapan air (DTA) di sekitar Waduk Duriangkang memerlukan penanganan serius.
Antara lain, dengan penghijauan ulang atau reboisasi. Badan Pengusahaan (BP) Batam akan menerapkan sistem cluster untuk merealisasikan reboisasi tersebut.
“Untuk reboisasi waduk tersebut, sudah kami siapkan konsepnya,” kata Kepala Kantor Pengelolaan Air dan Limbah BP Batam, Binsar Tambunan, Rabu (30/10/2019).
Nanti kata dia , akan dibuatkan pola satu ring atau dua ring. Di mana dalam satu hektare ada beberapa pohon yang ditanam dan dihitung jaraknya per meter.
Kata dia, dana untuk mereboisasi area sekitar waduk Duriangkang mengandalkan dana dari anggaran BP Batam dan program corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan Epcos di Mukakuning.
Program reboisasi lanjutnya memang menjadi favorit bagi perusahaan-perusahaan di Batam untuk program CSR-nya tiap tahun.
“Contohnya minggu depan ada Epcos yang mau tanam pohon. Agung Automall juga dan juga perbankan,” paparnya.
Menurutnya, kerusakan hutan DTA di sekitar Waduk Duriangkang disebabkan karena banyak pohon yang ditebang dan dibakar untuk membuka lahan.
Lahan-lahan itu lanjutnya dipergunakan untuk perkebunan, pertanian serta keramba ikan. Akibat kegiatan ilegal tersebut memperparah kualitas serta mengurangi jumlah tampungan air di waduk Duriangkang.
Keadaan tersebut diperparah dengan banyaknya eceng gondok yang tumbuh di Waduk Duriangkang. Luasnya sekitar 180 hektare.
“Ini salah satu cara kita menangani agar ketersediaan air terjaga,” jelasnya.
“Jangan sampai ada rationing. Kalau tak ditangani, nanti volume waduk bisa berkurang. Waduk Duriangkang itu menyuplai 70 persen kebutuhan Batam,” katanya lagi.
Apabila daerah tangkapan air (DTA) rusak, maka tidak akan berfungsi secara maksimal dalam menyerap air hujan.
Ditambah lagi saat ini, banyak pohon-pohon di lokasi tangkapan air sudah mulai dirusak. Bahkan, tidak sedikit perumahan-perumahan liar muncul di sana.(leo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar