Menteri Pariwisata, Arief Yahya. (Foto: Margareth/ Batamnews)
BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Menteri Pariwisata Arief Yahya merekomendasikan Batam membangun Financial Service Centre (FSC), pusat layanan finansial pertama di Indonesia.
FSC ini nantinya akan jadi tujuan bagi daerah-daerah lain di Indonesia untuk mencari investor.
“Tempat seperti ini cocok dibangun di Jakarta dan Batam. Tapi Batam lebih unggul karena bersebelahan dengan Singapura,” ujar Arief saat berkunjung di kantor BP Batam, Kamis (19/4/2018).
Ia mengakui bahwa Indonesia belum memiliki tempat tujuan untuk mencari investor. Padahal Indonesia memiliki wilayah yang luas dan potensial. Selama ini Indonesia harus pergi ke Singapura untuk mencari investor-investor potensial atau mengundang rombongan Investor untuk datang ke Indonesia.
“Jika Batam membangun Financial Service Centre, maka seluruh wilayah di Indonesia bisa mencari investor ke Batam,” jelasnya.
Menurut Arif, FSC ini akan berbentuk seperti Mal, yang didalamnya akan berisi Finansial bank, pemain-pemain sekuritas, pasar uang, asuransi, multifinance dan beberapa yang lainnya.
Financial Service Centre di Batam bagi Kemenpar juga bisa menjadi pusat atraksi baru berbasis finansial. Arif meyakini kunjungan Wisatawan Lokal dan Mancanegara ke Batam akan berkembang pesat dengan keberadaan FSC.
“Jadi Kemenpar sangat berkepentingan untuk mendorong pembangunan Financial Service Centre ini,” jelasnya.
Batam dipilih sebagai tempat tujuan untuk mencari investor karena lokasinya yang strategis dekat dengan Singapura. Namun Jakarta menjadi pilihan kedua untuk dijadikan FSC.
“Kalau tidak di Batam ya Jakarta, tapi masih Batam yang masih lebih memungkinkan,” kata Dia.
Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan, pembangunan Financial Service Centre (FSC) sudah masuk dalam program kerja BP Batam.
Dalam prosesnya BP Batam terlebih dahulu membangun Central Bussiness District (CBD) di kawasan kota air yang terletak di Batam Centre dan diklaim menjadi pusat bisnis di Batam.
“FSC nantinya akan menjadi salah satu bagian dari CBD, Sebagiamana layaknya di negara-negara lain,” katanya.
(ret)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar