|
BATAM, BP Batam -
Sejak dilaunching pada awal September tahun lalu, program izin investasi
3 jam (i23j) BP Batam menjadi unggulan bagi para investor. Kali ini
perusahaan asal Singapura, PT Esun International Utama Indonesia
memanfaatkan fasilitas tersebut dengan total investasi mencapai Rp50
miliar di Batam.
Kepala BP Batam, Hatanto Reksodipoetro, menyaksikan langsung penyerahan dokumen perizinan kepada delegasi perusahaan, Rabu (25/1/2017).
Hatanto mengatakan, Batam masih menjadi daya tarik bagi para investor apalagi dengan adanya program i23j. Hatanto berharap, perusahaan tersebut dapat memicu investor-investor lain untuk segera membuka usahanya di Batam.
Ia menambahkan, perusahaan tersebut akan berlokasi di Kawasan Industri Sungai Harapan, seluas 1.7 Ha di mana bergerak di bidang daur ulang barang logam dan barang bukan logam, dengan menggunakan teknologi modern.
"Dengan konsep zero waste, tanpa menggunakan air, nantinya tidak ada limbah yang dihasilkan dan hasil olahan langsung di ekspor ke Jepang," ungkapnya.
Perkiraan nilai ekspor produk yang dihasilkan per tahunnya akan mencapai USD38 juta atau sekitar Rp500 miliar. Saat ini, Industri itu telah memperkerjakan tenaga kerja sebanyak 50 orang dan diharapkan secara bertahap dapat menyerap banyak tenaga kerja terampil di Kota Batam.
Kepala BP Batam, Hatanto Reksodipoetro, menyaksikan langsung penyerahan dokumen perizinan kepada delegasi perusahaan, Rabu (25/1/2017).
Hatanto mengatakan, Batam masih menjadi daya tarik bagi para investor apalagi dengan adanya program i23j. Hatanto berharap, perusahaan tersebut dapat memicu investor-investor lain untuk segera membuka usahanya di Batam.
Ia menambahkan, perusahaan tersebut akan berlokasi di Kawasan Industri Sungai Harapan, seluas 1.7 Ha di mana bergerak di bidang daur ulang barang logam dan barang bukan logam, dengan menggunakan teknologi modern.
"Dengan konsep zero waste, tanpa menggunakan air, nantinya tidak ada limbah yang dihasilkan dan hasil olahan langsung di ekspor ke Jepang," ungkapnya.
Perkiraan nilai ekspor produk yang dihasilkan per tahunnya akan mencapai USD38 juta atau sekitar Rp500 miliar. Saat ini, Industri itu telah memperkerjakan tenaga kerja sebanyak 50 orang dan diharapkan secara bertahap dapat menyerap banyak tenaga kerja terampil di Kota Batam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar