Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Rabu, 25 Januari 2017

Catat, Perpustakaan BP Batam Tak Ditutup tapi Direlokasi

Rabu, 25 Januari 2017 (Sumber: Batam Pos)

 
Suasana kegiatan di Perpustakaan BP Batam

batampos.co.id – Perpustakaan Badan Pengusahaan (BP) Batam tidak lagi melayani peminjaman buku, Selasa (24/1). Ini karena perpustakaan itu hendak ditutup.

“Kami hanya mengamankan aset saja. Buku ini termasuk aset negara karena pengadaannya menggunakan anggaran negara,” kata Pustakawan BP Batam, Wawan.

Penutupan perpustakaan ini merupakan kebijakan Pimpinan BP Batam. Mereka menilai, perpustakaan tidak menghasilkan sesuatu. Sehingga, lebih baik ditutup.

Padahal, menurut Wawan, keberadaan perpustakaan BP Batam ini sangat dibutuhkan bagi kalangan pelajar, mahasiswa, dan peneliti. Perpustakaan BP Batam memiliki koleksi buku-buku referensi pembuatan tugas, skripsi, tugas akhir, hingga tesis. Tak hanya itu, perpustakaan ini juga memiliki koleksi jurnal-jurnal ilmiah.

Selama tahun 2016 lalu, tercatat sebanyak 3.955 orang mengunjungi perpustakaan tersebut. Jumlah tersebut didominasi pelajar sebanyak 1.725 orang, mahasiswa 1.178 orang, umum 564 orang, dan pegawai BP Batam sebanyak 488 orang.

“Saya bisa membayangkan kekecewaan anak-anak itu yang awalnya ingin mencari referensi ke Perpustakaan tapi ternyata perpustakaannya sudah tidak ada,” ujarnya.

Wawan ingat, perpustakaan yang berlokasi di Gedung B Pusat Teknologi Informasi BP Batam ini pernah membantu Mantan Kepala Arsip Nasional RI (ANRI) M Asichin. Ketika itu ia tengah mencari buku referensi tentang ambang batas. Ia sudah mencari buku itu di banyak perpustakaan bahkan di perpustakaan nasional. Buku itu baru ia temukan di Perpustakaan BP Batam.

“Kalau ditutup nanti, seluruh koleksi perpustakaan akan disebar ke bagian-bagian lain. Misalnya, buku-buku kesehatan akan diserahkan ke RSBP,” tuturnya lagi.

Satu pengunjung perpustakaan, Sari, mengaku kecewa tak dapat meminjam buku lagi di Perpustakaan BP Batam. Buku itu ia butuhkan untuk membuat tugas akhir perkuliahannya.

“Perpustakaan di Batam itu mana saja sih? Ini yang dekat dengan jalan kenapa harus ditutup?” katanya.
Sari berharap perpustakaan itu tidak jadi ditutup. Sebab, perpustakaan itu menjadi andalannya dan teman-teman dalam mencari buku-buku referensi. Ia sering menemukan buku yang ia butuhkan di sana.

“Kalau perpustakaan ini ditutup, saya harus cari buku referensi kemana?” ujarnya.
Perpustakaan BP Batam berdiri pada tahun 2008. Perpustakaan ini memiliki 10ribu lebih koleksi buku. Buku-buku tersebut terbagi dalam beberapa kategori koleksi. Baik itu karya umum, agama, ilmu terapan dan teknologi, ilmu murni, ilmu sosial, biografi tokoh, bahasa, dan kesusasteraan.

Lain di Lapangan, Lain pada Kebijakan

Isu penutupan ini kami tanyakan kepada Kepala BP Batam, Hatanto Reksodipoetro. Jawabnya, “Sebenarnya belum ada keputusan. Namun saya lihat perpustakaan yang sekarang tidak efektif dan kurang terbangun dengan baik.”

Gedung PDSI seharusnya merupakan gedung yang menjadi tempat penyimpanan sumber data penting bagi sejumlah instansi pemerintahan di Indonesia seperti Sekretaris Kabinet (Seskab). Data E-KTP juga disimpan disana.

“Di sana itu tempat untuk menyimpan data penting. Dan seharusnya masyarakat umum tak boleh kesitu,” jelasnya.

Ia juga menyadari bahwa perpustakaan itu merupakan sumber ilmu yang bermanfaat bagi masyarakat dan berjanji akan merelokasi ke tempat yang bagus. Sistem pengelolaannya juga akan dibuat lebih tertata rapi sehingga membuat nyaman masyarakat yang berkunjung.(leo/ceu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar