|
BATAM, BP Batam -
General Manager Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso,
mengatakan, apron baru Bandara Internasional Hang Nadim Batam yang
dibangun seluas 240x150 meter belum bisa dioperasikan, dan masih jadwal
kedatangan Kementerian Perhubungan untuk melegalisasi.
"Pihak Kemenhub minta jadwal ulang untuk meninjau hasil pembangunan. Jadi, sampai saat ini belum bisa digunakan," ujar Swarso, Senin (09/01/2017).
Sebelumnya, pihak manajemen Hang Nadim Batam menyampaikan, menjelang Natal 2016 pihak Kemenhub akan meninjau hasil pengerjaan apron baru tersebut.
Namun hingga awal pekan kedua Januari 2017, pihak dari Kemenhub menunda kedatangan ke Bandara Internasional Hang Nadim Batam.
"Pengerjaan memang sudah selesai, tinggal legalitas dari Kemenhub saja. Sebelum ada peninjauan dan keputusan mengenai legalitas dari Kemenhub, belum bisa digunakan," kata dia.
Pembangunan perluasan Apron dilakukan karena kondisi tempat pesawat parkir sudah tidak memungkinkan, terutama pada masa penerbangan padat seperti musim liburan.
Dengan tambahan apron baru tersebut, Hang Nadim mampu menampung 18 pesawat berbadan lebar secara bersamaan. Jika digunakan pesawat berbadan sedang atau kecil, mampu menampung jauh lebih banyak.
"Beruntung saat ini penerbangan tidak terlalu padat seperti akhir Desember 2016 sampai pekan pertama Januari 2017. Sehingga tidak ada antrean lagi di taxy way bagi pesawat yang sudah mendarat untuk masuk ke apron," paparnya dia.
"Pihak Kemenhub minta jadwal ulang untuk meninjau hasil pembangunan. Jadi, sampai saat ini belum bisa digunakan," ujar Swarso, Senin (09/01/2017).
Sebelumnya, pihak manajemen Hang Nadim Batam menyampaikan, menjelang Natal 2016 pihak Kemenhub akan meninjau hasil pengerjaan apron baru tersebut.
Namun hingga awal pekan kedua Januari 2017, pihak dari Kemenhub menunda kedatangan ke Bandara Internasional Hang Nadim Batam.
"Pengerjaan memang sudah selesai, tinggal legalitas dari Kemenhub saja. Sebelum ada peninjauan dan keputusan mengenai legalitas dari Kemenhub, belum bisa digunakan," kata dia.
Pembangunan perluasan Apron dilakukan karena kondisi tempat pesawat parkir sudah tidak memungkinkan, terutama pada masa penerbangan padat seperti musim liburan.
Dengan tambahan apron baru tersebut, Hang Nadim mampu menampung 18 pesawat berbadan lebar secara bersamaan. Jika digunakan pesawat berbadan sedang atau kecil, mampu menampung jauh lebih banyak.
"Beruntung saat ini penerbangan tidak terlalu padat seperti akhir Desember 2016 sampai pekan pertama Januari 2017. Sehingga tidak ada antrean lagi di taxy way bagi pesawat yang sudah mendarat untuk masuk ke apron," paparnya dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar