Sosialisasi deteksi gangguan listrik jantung (Foto: Humas BP Batam)
BATAM, klik –
Badan Pengusahaan Batam (BP Batam)melalui Rumah Sakit Badan Pengusahaan
(RSBP) Batam bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis
Kardiovaskular Indonesia (PERKI) cabang Batam mengadakan sosialisasi
deteksi gangguan listrik jantung yang dapat menyebabkan stroke di atrium
Mega Mall pada Minggu siang (31/07). Sosialisasi ini bertajuk “Kenali
Irama Jantung Anda dan Cegah Jantung”.
Plh Direktur RSBP, Ferry N Pamungkas, mengatakan kegiatan tersebut
merupakan kampanye secara nasional dan dunia mengenai deteksi irama
jantung. Menurutnya penyakit jantung merupakan penyakit mematikan
pertama yang paling banyak dialami.
Dengan kegiatan, Ferry berharap dapat sosialisasi ini dapat
memberikan edukasi, pengetahuan bagi masyarakat bagaimana penanganan dan
mengetahui deteksi dini bagi penderita atau terserang penyakit jantung.
Ferry menambahkan, kegiatan tersebut juga sekaligus mengenalkan
pelayanan – pelayanan yang dimiliki oleh RSBP. Dalam sosialisasi
tersebut pihaknya juga menyediakan alat rekam jantung
(elektrokardiografi) gratis dengan pembacaan hasil dan saran oleh tenaga
ahli.
“Sasaran acara kali ini para pengunjung dan sampai saat pembukaan
sudah lebih dari 100 orang peserta yang ingin rekam jantung,” kata Ferry
seperti seperti rilis BP Batam yang diterima keprinet.com.
Sementara itu, spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Afdhalun
Hakim dalam kesempatannnya memaparkan, kegiatan ini bertujuan mendeteksi
gangguan jantung dan memberikan pelatihan kepada pengunjung tentang
Bantuan Hidup Dasar (BHD).
Menurutnya, pelatihan yang diberikan agar mampu mengetahui saat
menghadapi orang yang mengalami henti jantung dan bagi masyarakat awam
dapat juga melakukan deteksi irama jantung untuk pertolongan pertama.
Dalam penjelasannya, Afhdalun mengatakan menolong orang terkena
serangan jantung dapat dilakukan dengan cara, pertama yakinkan diri
sebagai penolong yang aman.
“Yakinkan diri kita sebagai penolong pada saat itu aman, lihat bagaimana korban terjatuh,” katanya.
Kedua, segera sadarkan korban dengan menggoyangkan tubuh dan
memanggil namanya. Ketiga, melihat detak jantung pada bagian dada dan
menilai pernapasan korban dengan durasi 5-10 detik.
“Deteksi dini serangan jantung dapat dilakukan dengan meraba urat
nadi pada bagian leher korban ketika telah yakin korban mengalami
serangan jantung kemudian tekan bagian dada,” ungkapnya.
Dia menambahkan seseorang yang mudah terkena gangguan listrik jantung
di antaranya pernah mengalami darah tinggi, gagal jantung, jantung
koroner, penyakit gondok atau gangguan hiperteroid dan lainnya.
“Ketika seseorang memiliki riwayat dan rekam jantung itu mudah diketahui,” pungkasnya.
Heri, salah seorang pengunjung menyambut baik acara yang digelar oleh
RSBP. Dia menilai sosialisasi tersebut dapat memberikan pengetahuan
bagi masyarakat.
“Saya berterima kasih kepada RSBP yang telah mengadakan acara deteksi
dini jantung dan irama jantung semoga ke depan dapat terus dilakukan
sosialisasi seperti ini,” ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar