Batam (Antara Kepri) - Tim Kementerian Perhubungan akan meninjau hasil
pembangunan Apron Bandara Internasional Hang Nadim Batam untuk
memastikan layak digunakan untuk keperluan parkir pesawat.
"Besok (Rabu) petugas kementerian akan datang mengecek. Pembangunannya sudah selesai beberapa hari lalu," kata General Manager Umum Bandara Hang Nadim Batam, Suwarso di Batam, Selasa.
Ia mengatakan, proses pembangunan apron tersebut sudah sesuai ketentuan namun yang memutuskan kelayakan adalah Kementerian Perhubungan RI.
"Jadi sebelum bisa dipakai memang harus dipastikan kelayakannya oleh Tim dari Kemenhub RI. Ketentuannya memang seperti itu," kata dia.
Saat ini, sejumlah petugas masih nampak melakukan pekerjaan pada apron tersebut. Pekerjaan yang masih dilakukan antara lain pembuatan marka dan pemasangan lampu penerangan apron.
Sejumlah mesin dan kendaraan berat yang sejak Agustus 2016 digunakan untuk membangun apron tersebut sudah tidak nampak lagi pada kawasan tersebut.
"Proses pembangunan sesuai sesuai jadwal. Targetnya memang akhir tahun ini usai dan awal tahun mulai bisa digunakan untuk kegiatan penerbangan," kata Suwarso.
Perluasan apron 240x150 meter tersebut dibangun pada sisi kiri terminal penumpang Bandara Internasional Hang Nadim Batam mulai Agustus 2016 dengan anggaran Rp70 miliar.
Apron Bandara Hang Nadim Batam saat ini sebenarnya mampu menampung hingga 18 pesawat berukuran sedang sejenis Boeing 737/Airbus A-320 atau 12 pesawat berbadan lebar sekali parkir.
Namun karena ada sejumlah pesawat tidak terpakai yang terparkir dan penerbangan terus bertambah, maka apron yang ada tidak mampu lagi menampung seluruh pesawat yang aktif melayani penerbangan.
Untuk apron baru, mampu menampung enam pesawat sehingga kapasitas apron Hang Nadim semakin meningkat.(Antara)
"Besok (Rabu) petugas kementerian akan datang mengecek. Pembangunannya sudah selesai beberapa hari lalu," kata General Manager Umum Bandara Hang Nadim Batam, Suwarso di Batam, Selasa.
Ia mengatakan, proses pembangunan apron tersebut sudah sesuai ketentuan namun yang memutuskan kelayakan adalah Kementerian Perhubungan RI.
"Jadi sebelum bisa dipakai memang harus dipastikan kelayakannya oleh Tim dari Kemenhub RI. Ketentuannya memang seperti itu," kata dia.
Saat ini, sejumlah petugas masih nampak melakukan pekerjaan pada apron tersebut. Pekerjaan yang masih dilakukan antara lain pembuatan marka dan pemasangan lampu penerangan apron.
Sejumlah mesin dan kendaraan berat yang sejak Agustus 2016 digunakan untuk membangun apron tersebut sudah tidak nampak lagi pada kawasan tersebut.
"Proses pembangunan sesuai sesuai jadwal. Targetnya memang akhir tahun ini usai dan awal tahun mulai bisa digunakan untuk kegiatan penerbangan," kata Suwarso.
Perluasan apron 240x150 meter tersebut dibangun pada sisi kiri terminal penumpang Bandara Internasional Hang Nadim Batam mulai Agustus 2016 dengan anggaran Rp70 miliar.
Apron Bandara Hang Nadim Batam saat ini sebenarnya mampu menampung hingga 18 pesawat berukuran sedang sejenis Boeing 737/Airbus A-320 atau 12 pesawat berbadan lebar sekali parkir.
Namun karena ada sejumlah pesawat tidak terpakai yang terparkir dan penerbangan terus bertambah, maka apron yang ada tidak mampu lagi menampung seluruh pesawat yang aktif melayani penerbangan.
Untuk apron baru, mampu menampung enam pesawat sehingga kapasitas apron Hang Nadim semakin meningkat.(Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar