batampos.co.id – Kamis (15/12) pukul 10.10, Petugas
Bandara Internasional Hang Nadim Batam menerima pesan ada bom yang
diletakan dalam pesawat Jakarta tujuan Batam, padahal Pesawat tersebut
sudah terbang selama 31 menit. Ah,… rupanya ini hanya simulasi.
Pada simulasi itu petugas yang mendapatkan ancaman kemudian melapor
ke Manager Kargo. Dari Manager Kargo pesan ini diteruskan, hingga
akhirnya diterima instansi-instansi yang berwenang.
General Manager Hang Nadim Batam Suwarso, melaporkan hal ini ke
Dirjen Perhubungan Udara dan menginformasikan ancaman ini ke ATC.
Pihak ATC melakukan pemantauan gerak gerik pesawat yang diduga
membawa bom tersebut. Tak berapa lama sekitar pukul 10.21, pilot pesawat
diminta tetap untuk tetap terbang sesuai rute yang telah ditentukan.
Sementara itu pihak Hang Nadim bersama dengan stakeholder lainnya melakukan rapat kecil di ruang EOC bandara.
“Ini merupakan bagian dari adegan simulasi keadaan darurat keamanan
sesuai dengan APM 127/2015 paling tidak dua tahun sekali,” kata Plh
Direktur Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso di Batam kepada
koran Batam Pos.
Suwarso menyebutkan seluruh unit yang ikut dalam penanganan bom,
sudah harus bersiaga. Pukul 10.50 GM Air Nav membunyikan sirine, untuk
menandakan unit pemadam kebakaran untuk bersiap diposisi masing-masing.
Selang berapa lama, pesawat terlihat mendarat. Segera unit khsusus
mengawal pesawat hingga ke tempat parkir yang telah ditentukan. Bandara
ditutup sementara waktu dengan mengeluarkan NOTAM (Notice To Airmen).
Tim medis segera mendekati pesawat, dan membawa penumpang yang shock
serta sakit. TNI AU, Polisi dan Avsec memastikan pesawat dalam keadaan
kosong.
Setelah itu tim gegana Polda Kepri diperintahkan turun mencari bom
yang berada dalam pesawat. Pemeriksaan pesawat selesai dilakukan pada
pukul 11.26, tas yang diduga berisi bom diamankan. Bom tersebut dibawa
keluar dengan menggunakan kendaraan anti bamb tank.
Pukul 11.45 komandan gegana melaporkan, bahwa bom sudah ditemukan dan
dibawa keluar dari pesawat. Dan pesawat sudah dapat dioperasikan.
Setelah seluruh bandara dianggap bersih dari gangguan. Bandara
Internasional Hang Nadim dioperasikan kembali.
“Begitulah rangkaian pengamanan bila terjadi hal-hal yang tak diinginkan di bandara,” ucap Suwarso.
Ia mengatakan dalam simulasi ini melibatkan lebih kurang 100
personel. Simulasi ini membuat pihak bandara menjadi lebih mengerti
prosedur penanganan bom. Tak hanya itu saja, ada beberapa masukan
setelah simulasi ini.
“Penambahan CCTV dan petugas dilapangan bila terjadi kejadian sebenarnya. (ska)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar